Advertorial

Beginilah Cara Agen CIA Menginterogasi Korbannya dengan Cara Murah tapi Sangat Kejam

Moh Habib Asyhad

Editor

Meski sangat murah, efek yang ditimbulkannya bagi yang disiksa sungguh mengerikan. Keadaan ketika disiksa dengan waterboarding digambarkan seperti keadaan hidup dan mati.
Meski sangat murah, efek yang ditimbulkannya bagi yang disiksa sungguh mengerikan. Keadaan ketika disiksa dengan waterboarding digambarkan seperti keadaan hidup dan mati.

Intisari-Online.com -Ketika berhasil menangkap orang yang dicurigasi oleh agen rahasia AS, CIA punya banyak cara untuk menginterogasi sekaligus melakukan penyiksaan.

Salah satu teknik interogasi sambil menyiksa korbannya adalah waterboarding.

Waterboarding sebenarnya sebuah cara penyiksaan dengan alat-alat sederhana dan murah.

Meski sangat murah, efek yang ditimbulkannya bagi yang disiksa sungguh mengerikan.

(Baca juga:Mulai Sekarang, Berhentilah Makan Nasi Sisa Kemarin! Ini Alasannya)

Keadaan ketika disiksa dengan waterboarding digambarkan seperti keadaan hidup dan mati.

Dalam teknik waterboarding, seorang tersangka diikat atau dipegangi dengan posisi terlentang.

Seluruh muka ditutupi dengan kain dan kemudian dituangkan air ke arah mukanya tersebut.

Air tersebut akan menghalangi udara yang akan dihisap oleh tersangka.

(Baca juga:Kisah Nyata Perempuan yang Sejauh Ini Sudah Tidur dengan 1.000 Lelaki)

Akibatnya bisa sangat fatal, yaitu merusak paru-paru dan otak, bahkan hingga kematian.

Namun yang lebih mengerikan adalah efek traumatis yang tak bisa hilang berbulan-bulan lamanya.

Teknik menyiksa waterboarding pertama kali ditemukan pada abad pertengahan di Spanyol.

Digunakan oleh rezim Raja Ferdinand dan Isabella pada tahun 1400-an untuk menyiksa rakyat yang tidak mengindahkan Dekrit Alhambra yang dikeluarkannya.

(Baca juga:Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak)

Waterboarding juga pernah dikeluarkan oleh VOC untuk menyiksa tawanan di Maluku pada tahun 1600-an.

Di era abad terkini, waterboarding jamak digunakan oleh para tentara untuk mengorek keterangan dari musuh yang ditangkap.

Dalam Perang Dunia II, Perang Vietnam, Konflik Kamboja, dan beberapa peperangan lainnya, waterbaoarding merupakan cara favorit untuk menginterogasi tawanan.

Secara sembunyi-sembunyi CIA juga mengadopsi cara penyiksaan tersebut.

Hal ini mencuat ketika beberapa tahanan, seperti Khalid Sheikh Muhammed dan Abu Zubaida yang diduga terkait dengan Al Qaeda membeberkan hal tersebut.

Selain itu juga terbukti bahwa jenis penyiksaan waterboarding diajarkan di akademi militer AS dan pendidikan CIA.

Militer AS menghentikan cara penyiksaan ini tahun 2006 ketika Departemen Pertahanan AS menyatakan ilegal.

Namun CIA yang bukan bagian dari militer baru menghentikannya pada Januari 2009 setelah ada perintah langsung dari Presiden Barack Obama.

(Baca juga:Tanda-tanda Pasangan Hanya Memanfaatkan Anda, Salah Satunya Mungkin Sedang Anda Rasakan)

(Baca juga:Kisah Windi, Anak 'Bodoh' yang Bisa Menggambar dengan Sangat Indah. Karena Kecerdasan Bukan Hanya Soal IQ!)

Artikel Terkait