Intisari-Online.com - Tepat tanggal 14 Februari saat orang-orang di Amerika merayakan Hari Valentine, sebuah penembakan membabi buta terjadi di sebuah SMA di Florida, AS, dan menewaskan 17 orang.
Tersangkanya adalah mantan murid di SMA itu yang pernah dikeluarkan dari sekolahnya karena tindakan indisipliner.
Nikolas Cruz yang menjadi pelaku masih berusia 19 tahun, ia menggunakan senapan jenis AR-15 untuk menewaskan dan melukai mantan teman-temannya.
AR-15 (Armalite model 15) adalah senapan semi-otomatis yang banyak dipasarkan untuk sipil.
BACA JUGA: Gadis Cantik Ini Tidak Malu Jualan Jamu Gendong, Bikin Warganet Terpesona
Senjata jenis ini lebih mudah didapatkan dibandingkan dengan membeli pistol, senapan yang dapat digunakan menembak dengan satu tangan.
Laporan New York Times (15/02), di negara bagian Florida, AR-15 lebih mudah dibeli daripada pistol karena memerlukan pemeriksaan latar belakang calon pemiliknya yang jauh lebih sedikit.
Waktu tunggu untuk membelinya dari awal hingga sampai ditangan pembeli hanya dalam hitungan menit saja.
Siapa pun tanpa catatan kejahatan, keyakinan penganiayaan dalam rumah tangga atau beberapa pengecualian lainnya dapat masuk ke toko senjata.
Menunggu beberapa menit untuk melakukan pemeriksaan latar belakang, mereka sudah dapat keluar dengan senapan AR-15 di tangan serta magazin dan amunisinya.
Sementara, untuk pembelian pistol waktu tunggunya mencapai tiga hari.
Batas usia kepemilikan senjata juga berbeda, seseorang harus berusia diatas 21 tahun untuk membeli pistol, sedang AR-15 dapat dimiliki mereka yang berumur di atas 18 tahun.
National Rifle Association menganggap AR-15 "senapan paling populer di Amerika."
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
KOMENTAR