"Meja itu kemudian dipukulkan pada saya. Saya jatuh. Dia kemudian kembali memukuli saya dengan kaki meja. Saya kira saya akan mati karena dia membabi buta menghantam saya. Mungkin kalau tidak dilerai guru lainnya saya sudah mati," kata Astri.
(Baca juga: Inilah Shio dan Jam Kelahiran yang Punya Peruntungan Bagus di Tahun Anjing Tanah 2018)
Dari lanjutan cerita Nursiah, selang beberapa saat, sekitar pukul 10.00 Wita pada jam istirahat, terdengarlah suara pertengkaran dan pecah kaca di ruangan kepsek.
Saat itu juga, anak tersangka, P, yang duduk di bangku kelas II SMP berusaha melerai ayahnya dan memeluknya untuk tidak melakukan pemukulan terhadap kepala sekolah.
"Saat kami masuk ruangan, kepsek sudah terluka dan berdarah sehingga saya tidak bisa menggambarkan kejadian saat itu," ungkap Nursiah Saka.
Setelah berhasil dilerai, pelaku langsung pergi dan kepala sekolah hanya terduduk.
Kaca meja berhamburan di lantai, taplak serta penghias meja juga berjatuhan.
(Baca juga: Bukan Cuma Unik, Pergaulan Mama-Mama Jepang Juga Terkenal Sangat Kejam, Ini Kisahnya!)
Berita ini telah tayang di Tribunnews.com, Kamis (15/2/2018), dengan judul: Residivis Pembunuhan Tak Terima Anaknya Dapat Teguran, Ini Yang Dilakukan Pada kepala Sekolah
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR