Advertorial

(Foto) Fotografer Ini Keliling Dunia Khusus untuk Memotret Blasteran Jepang di Berbagai Negara, Hasilnya Menakjubkan!

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Saat kecil Miyazaki juga pernah ditolak oleh teman-teman Belgianya untuk bermain bola karena dianggap sebagai Jepang.
Saat kecil Miyazaki juga pernah ditolak oleh teman-teman Belgianya untuk bermain bola karena dianggap sebagai Jepang.

Intisari-Online.com- Fotografer blasteran Jepang-Belgia, Tetsuro Miyazaki telah berkeliling dunia mewawancarai orang-orang setengah Jepang untuk proyeknya.

Proyeknya "Hafu2Hafu" itu bertujuan menyajikan citra lengkap tentang hafu (blasteran setengah Jepang).

Untuk mencapai tujuan ini, Miyazaki memotret dan mengajukan pertanyaan kepada para hafu di berbagai negara.

"Ambisi saya adalah memotret satu orang hafu Jepang di setiap negara. Ada 193 negara yang diakui oleh PBB, jadi kemungkinan ada 192 kemungkinan kombinasi," ucap Miyazaki sebagaimana dilansir nextshark.com (5/2/2018).

Baca Juga:Inspiratif, Pria Ini Mengendarai Sepeda dari Afrika Barat ke China Untuk Bantu Warga Miskin

Baca Juga:Waspada, Sesak Napas Adalah 1 dari 10 Peringatan Tentang Pembekuan Darah yang Tidak Bisa Diabaikan

Tetsuro Miyazaki , Fotografer blasteran Jepang-Belgia.
Hal yang mendorong Miyazaki melakukan ini adalah kebingungannyna tentang identitasnya sendiri sebagai hafu.

Hisanori Tamura (31), Thai-Jepang
Saat kecil Miyazaki juga pernah ditolak oleh teman-teman Belgianya untuk bermain bola karena dianggap sebagai Jepang.

Tomoharu Kudo (22), orang Jepang-Filipina
Saat ini Miyazaki mendapatkan 90 foto dari 65 negara, dan dia menemukan detail yang menarik.

"Ada perbedaan besar pengalaman yang dialami hafu sesuai negara campurannya. Seperti pengalaman Hafu campuran Afrika akan sangat berbeda dengan campuran sesama Asia," katanya.

Ayana Shimosato (12), orang Latvia-Jepang
Miyazaki melakukan wawancara dengan bermacam pertanyaan dan membiarkan mereka menanyakan balik satu pertanyaan.

Pertanyaan yang muncul seperti "adakah tradisi yang Anda benci sewaktu kecil namun menghargainya sekarang?," atau "seberapa besar Anda mengorbankan kepribadian untuk menyesuaikan dengan kedua budaya itu?"

Baca Juga:Jangan Disepelekan! Warna Tinja Kita Bisa Ungkapkan Kesehatan Kita Loh

Miyazaki masih kekurangan 127 negara lagi, di bahkan membuka kampanye bagi orang yang ingin menyumbang dana untuk proyeknya.

Ronnie Aker (62), Norwegian-Japanese
Miyazaki membutuhkan dukungan finansial dan sekarang telah mendapatkan banyak sumbangan.

Maria Asuko Aoyama (25), orang Austria-Jepang
Rencananya dia juga akan menerbitkan buku yang berisi semua pertanyaan dan foto yang dapat dipesan terlebih dahulu.

Baca Juga:Sempat Nyaris Mati Membeku di Jalanan, Tunawisma Ini Bertransformasi Berkat Bantuan Tiga Orang Ini

Artikel Terkait