Intisari-Online.com - Perjuangan sepasang suami istri asal Jakarta ini dalam menyelamatkan calon anak mereka memang tidak mudah.
Berawal dari ketuban yang rembes, Siti Rodiah, ibu yang sedang hamil 5 bulan itu dibawa ke rumah sakit.
Namun, usia kandungannya yang masih cukup muda akan membahayakan dia dan calon bayinya jika dipaksa melahirkan.
Hingga pada tanggal 6 Januari 2018 lallu, Siti kembali ke dokter karena perutnya terasa sangat sakit seperti orang akan melahirkan.
(Baca juga: Jangan Pernah Lagi Makan Nasi Bersama Mi Instan, Akibatnya Bisa Sangat Berbahaya!)
(Baca juga Inilah Daftar 7 Kota Paling Layak Huni di Indonesia! Adakah Kota yang Anda Tinggali?)
Saat dokter memeriksa kandungannya, air ketuban dalam rahim Siti telah mengering dan saat itu kandungannya baru berusia 25 minggu.
Siti dan Pujiyanto pasrah ketika dokter berkata hanya akan fokus menyelamatkan Siti saja karena harapan hidup si bayi sangat tipis.
Siti melahirkan seorang bayi laki-laki dengan normal dan betapa terkejutnya mereka saat bayi itu selayaknya bayi yang lahir non prematur.
Bayi mungil itu hanya memiliki berat badan 850 gram, namun dia bereaksi menangis setelah lahir, mata terbuka dan seluruh organ tubuhnya bergerak.
Seketika itu juga, Pujiyanto menyebut doa berkali-kali dan ucapan syukur atas kelahiran anaknya.
Tetap saja, bayi mungil yang diberi nama Daffa itu harus berada dalam perawatan intensif NICU.
NICU sendiri adalah unit perawatan khusus bagi bayi-bayi yang lahir prematur atau memiliki kelainan fungsi organ.
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR