Caesar sadar bahwa menyerang langsung adalah tidak mungkin. Mereka kalah jumlah dan kalah posisi.
Untuk membalikkan keadaan, ia berniat mengisolasi Alesia. Untuk itu ia memerintahkan pasukannya membuat tembok setinggi 4 meter mengelilingi bukit Alesia sepanjang 18 km.
Tembok Circumvallation ini juga diperkuat menara pengawas yang dilengkapi senjata artileri dan perangkap manusia dan hewan.
Di sisi luar tembok dibuat dua parit yang masing-masing selebar 4,5 m dan dalam 1,5 m serta dialiri air dari sungai di sekitarnya.
Semuanya dibangun hanya dalam waktu tiga minggu.
Akibat pengepungan ini, pasukan Galia sangat menderita. Mereka berebut makanan dengan penduduk sekitar.
Akibatnya sedikit demi sedikit moral mereka runtuh. Untuk menaikkan moral pasukan, secara sporadis Vercingetorix memerintahkan pasukannya untuk menyerang bagian-bagian yang terlihat lemah.
Sepasukan berkuda Galia terbukti bisa menerobos keluar dari kepungan dan memanggil bala bantuan dari suku-suku Galia yang lain.
Caesar terkejut dan khawatir atas hal ini sehingga memerintahkan pasukannya membuat tembok sekali lagi.
Tembok baru ini berada di belakang pasukan dan bersifat melindungi jika pasukan bantuan Galia datang.
Tembok Contravallation ini panjangnya mencapai 21 km. Namun dengan dibangunnya tembok ini, pasukan Romawi menghadapi dilema.
Yaitu menjadi pengepung namun sekaligus juga menjadi terkepung ketika sekitar 250.000 pasukan Galia di bawah pimpinan Commius datang.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR