Snouck berayahkan J.J. Snouck Hurgronje, seorang pendeta gereja Heryormd di Tholen, Provinsi Zeeland, yang lalu dipecat dari jabatannya karena meski sudah kawin punya hubungan asmara dengan seorang anak pendeta lain.
Setelah istri pertamanya meninggal, ia kawin lagi dengan pacar gelap yang bernama Anna Maria ini.
Snouck yang lahir 8 Februari 1857 adalah anak keempat dari perkawinan ini. Konon, kakak-kakak kandung Snouck sudah dilahirkan sebelum kedua orang tuanya menikah secara resmi.
Lulus dari sekolah menengah Snouck berkuliah di Jurusan Teologi, Universitas Leiden. Namun, entah mengapa, ia lalu pindah ke fakultas sastra, jurusan Arab, dan berhasil meraih gelar doktor tahun 1880, dalam usia 23 tahun.
Snouck memang sangat cerdas dan memiliki bakat besar dalam soal kebahasaan. Sebagai ahli sastra Arab tentu saja ia bisa berbahasa Arab dengan baik. Setelah tinggal di Hindia Belanda, ia juga dengan cepat bisa mengusai bahasa Melayu berbagai bahasa daerah.
(Baca juga: Seperti Inilah Penjara Khusus di El Salvador, Tempat Bagi Para Anggota Geng Jalanan Dihukum)
Dalam usia lanjutnya Snouck juga sempat menguasai bahasa Turki yang dipelajarinya hanya dalam waktu enam minggu. Konon, sepanjang hayatnya Snouck menguasai tak kurang dari 15 bahasa.
Syaikul Islam Jawa
Setelah jadi doktor dengan disertasi tentang upacara naik haji, pengetahuan Snouck tentang Islam sudah sangat luas dan mendalam. la juga sudah lancar berbahasa Arab.
Karenanya, boleh dikata ia hampir tak mendapat kesulitan apa pun selama setahun melakukan penelitian di Jeddah dan Mekkah.
Terpesona oleh ketinggian ilmu Islamnya, para ulama setempat dengan mudah memberi pengakuan ketika ia mengikrarkan diri masuk Islam.
Kemudian Snouck juga tak sekadar diizinkan mengunjungi Mekkah yang tertutup bagi orang bukan Islam, tapi bahkan sampai diundang sendiri oleh para ulama dan walikotanya.
Selama tujuh bulan tinggal di Mekkah Snouck berhasil mengorek berbagai informasi yang ia perlukan, termasuk dari para ulama asal Hindia Belanda.
(Baca juga: Meski Liar, Namun Kersen atau Talok Punya Segudang Manfaat Kesehatan)
Ia pasti masih akan lebih lama tinggal di Mekkah andaikata tak "dikhianati" wakil konsul Prancis di Jeddah yang mungkin iri melihat Snouck berhasil masuk Mekkah dan leluasa melakukan penelitian di sana. Snouck pun diusir dari kota suci sebelum tugasnya benar-benar selesai.
Selama di Hindia Belanda ia juga dianggap ulama besar yang tahu segalanya tentang Islam. Dr. Aqib Suminto, islamolog IAIN Jakarta yang pernah meneliti sejarah politik Islam Hindia Belanda, mengatakan hanya ulama-ulama papan atas saja yang berani berdiskusi soal agama dengan Snouck.
Ilmu Haji Abdul Gaffar ini rupanya memang luar biasa, sampai-sampai ia sering disebut sebagai mufti Batavia, mufti Hindia Belanda, bahkan syaikul Islam Jawa, gelar-gelar yang tak sembarang ulama bisa menyandangnya.
(Ditulis oleh Muljawan Karim. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1989)
(Baca juga: Jamblang, Si Ungu yang Kandungan Antioksidannya Tinggi dan Cocok untuk Penderita Kencing Manis)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR