Intisari-Online.com - Pekan depan, Prancis akan menyerahkan sebuah pulau seluas 3.000 meter persegi ke Spanyol.
Tapi, dalam waktu enam bulan ke depan, Spanyol akan mengembalikan wilayah itu ke Prancis secara sukarela.
Kebiasaan tersebut sudah berlangsung selama lebih dari 350 tahun.
Dilansir dari BBC, Minggu (28/1), Pulau Faisans terletak di Hendaye, sebuah kota di sebelah barat daya Prancis, di tepi kanan sungai Bidasoa, yang menandai perbatasan dengan Irun, Spanyol.
Pulau panjang di mulut sungai ini telah menjadi resor turis tepi laut yang terkenal di wilayah Basque Prancis.
BACA JUGA: Kreativitas Membuat Sesuatu Tidak Lagi Dipandang Secara Hitam Putih, Buktikan Saja!
Pulau itu menjadi monumen tua untuk memberi penghormatan kepada peristiwa sejarah yang luar biasa pada 1659.
Dalam waktu tiga bulan, Spanyol dan Prancis bernegosiasi untuk mengakhiri perang di pulau tersebut, dan menjadikannya sebuah teritorial yang netral.
Jembatan kayu diperpanjang dari kedua sisi dan tentara bersiaga saat perundingan kala itu dimulai.
Kesepakatan damai bernama perjanjian Pinera disetujui. Teritorial itu menjadi wilayah pertukaran dan batas demarkasi.
BACA JUGA: Menurut Para Ilmuwan, Begini Cara Menghapus Kenangan Buruk yang Selalu Menghantui Kita
Perjanjian kedua negara diikat dalam sebuah pernikahan kerajaan antara raja Prancis Louis XIV dan putri dari raja Spanyol Philip IV.
Selama enam bulan dalam setahun, dari 1 Februari sampai 31 Juli, Pulau Faisans berada di wilayah hukum Spanyol, dan untuk enam bulan berikutnya menjadi milik Perancis.
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
KOMENTAR