Advertorial
Intisari-Online.com - "Mohon atur perangkat elektronik portabel Anda, termasuk ponsel, ke mode penerbangan." permohonan yang selalu diumumkandi awal ribuan penerbangan di seluruh dunia.
Kebanyakan orang mematuhi, termasuk mereka yang tidak mengetahui alasannya.
Asumsi umum kita harus menonaktifkan ponsel karena sinyalnya mengganggu instrumen navigasi, bahkan bisa menyebabkan kecelakaan. Tapi benarkah itu?
Dilansir dari Telegraph.co.uk, seorang pramugari dengan nama samaran "Betty" dalam wawancara Vice memberikan pengakuan yang mengejutkan.
BACA JUGA:Gamelan Jawa Populer di Inggris, Efektif Jinakkan Keberingasan Napi Kelas Berat
"Tidak ada yang mematikan ponsel.Saya tidak, bahkan semua perintah itu hanya untuk berhati-hati, teruskan telepon Anda, tidak ada yang peduli," katanya.
Patrick Smith, seorang pilot AS dan penulis Cockpit Confidential setuju bahwa peraturan tersebut lebih merupakan latihan untuk hati-hati.
"Bisakah komunikasi seluler benar-benar mengganggu peralatan kokpit? Jawabannya adalah mungkin ya, tapi kemungkinan besar tidak".
Dia melanjutkan, "Elektronik pesawat terbang dirancang dan terlindung dari gangguan, ini harus mengurangi efek buruk, dan sampai saat ini tidak ada kasus telepon yang terbukti mempengaruhi penerbangan, namun Anda tidak pernah tahu."
Potensi ponsel untuk ikut campur tidak hanya ada saat sedang digunakan, tapi juga saat sedang tidak aktif.
Oleh karena itu modus penerbangan harus diaktifkan meski penumpang tidak berniat menggunakan telepon mereka.
Tapi Smith mengatakan meskipun ada permintaan yang jelas di awal setiap penerbangan, baik secara tidak sengaja maupunkarena kemalasan, setengah dari penumpang tidak mengaktifkan mode penerbangan.
"Telepon memang berpotensi mengganggu peralatan pesawat, tapi hanya sedikit".
BACA JUGA:43 Tahun Lalu Bocah Ini Diselamatkan dari Perang, Kini Dia Bisa Memeluk Kembali Ibu Kandungnya
Namun, sejauh ini ada dua insiden serius kecelakaan pesawat yang melibatkan HP.
Pertama, kecelakaan pesawat Crossair yang tidak terpecahkan di Swiss pada tahun 2000, ketika transmisi palsu membingungkan autopilot.
Kedua, kecelakaan fatal di Christchurch Selandia Baru pada tahun 2003.
Sebuah tulisan oleh seorang pilot di Airlinesupdates.net juga menunjukkan gangguan yang disebabkan oleh sinyal HP masuk ke headset pesawat terbang.
Caranya sama seperti yang mungkin dihadapi pada speaker yang terkena dampak oleh HP terdekat "dit d-dit d- dit d-dit ... "
"Saya benar-benar mendengar suara bising di radio saat terbang," tulis sang penulis.
BACA JUGA:Kecanduan Seks: Inilah Kisah Seorang Anak yang Pernah Tinggal di Sekitar Dolly