Advertorial

Bersyukurlah yang Pas-pasan, Menurut Riset Wajah Tampan Dapat Menghambat Karier Seorang Pria

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Memiliki wajah tampan mungkin menjadi impian setiap pria.

Namun, sebuah hasil penelitian mengatakan memiliki wajah tampan ternyata dapat menghambat karir Anda.

Pria dengan wajah tampan kecil kemungkinannya untuk dipromosikan oleh bos pria yang menganggap mereka sebagai ‘ancaman’ atau saingan.

Sedangkan wanita justru sebaliknya.

Bagi mereka yang memiliki wajah cantik lebih mungkin untuk dipromosikan di tempat kerja dari rekan mereka yang kurang menarik.

(Baca juga:Maskapai Ini Diklaim Memiliki Kru Paling Tampan di Dunia! Bagaimana Pelayanannya Ya?)

(Baca juga:Wanita Ini Meninggal Justru Hanya 18 Jam Setelah Dirinya Dinikahi oleh Seorang Pria Tampan Impiannya)

Penelitian tersebut mengatakan pria cenderung enggan untuk mempromosikan orang-orang yang dianggap lebih tampan dari mereka sendiri.

Para peneliti dari University College London's School of Management mengatakan, orang yang dianugerahi dengan wajah tampan dianggap kompeten.

Tetapi di sisi lain, mereka dianggap sebagai ancaman di tempat kerjanya.

Dengan demikian, pria berwajah tampan lebih memilih untuk menolak bersikap kompetitif yang memerlukan bakat individual.

Seperti Sales atau Invesment Banking.

Mereka lebih suka memilih pekerjaan yang menghargai kerja sama tim.

Hal itu memungkinkan untuk kemajuan karir mereka di masa depan.

(Baca juga:CEO Tampan Ini Tawarkan Hadiah Rp130 Juta Bagi Yang Bisa Mencarikan Dirinya Pacar)

(Baca juga:Punya Tubuh Berotot Bak Binaragawan, Frederick the Great Dijuluki Kuda Tertampan di Dunia)

Dr. Sun Young Lee mengatakan perusahaan atau organisasi tentu ingin merekrut orang yang berkompeten.

Tapi di samping itu, ketika mempekerjakan seseorang, suatu perusahaan atau organisasi tidak ingin para pendatang baru tersebut dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dari mereka.

Temuan tersebut bersarkan percobaan yang melibatkan 870 relawan.

“Manajer dipengaruhi oleh stereotip dan memperkerjakan seseorang berdasarkan ketertarikannya sendiri. Itu yang menyebabkan organisasi mungkin tidak mendapatkan kandidat yang paling kompeten.” Ujarn Dr. Sun Young Lee

Ia juga menyarankan seharusnya organisasi-organisasi menunjuk perusahaan lain sebagai rekrutmen eksternal.

Hal itu untuk menghindari keputusan pribadi yang merugikan.

(Baca juga:Berkenalan dengan Rohit Khandelwal yang Disebut sebagai Laki-laki Paling Tampan di Dunia)

Artikel Terkait