Advertorial

Ini Sosok Misterius di Balik Restoran Vegan dengan Perkembangan Tercepat di Dunia, Umatnya Tembus 2 Ribuan Orang

Moh Habib Asyhad

Editor

Salah satu citra yang dibangun untuk dirinya adalah bahwa Hai merupakan sosok 'terpilih' untuk memimpin dunia dengan sejumlah mantra. Di antaranya, 'Jadilah Vegah, Buatlah Perdamaian!'
Salah satu citra yang dibangun untuk dirinya adalah bahwa Hai merupakan sosok 'terpilih' untuk memimpin dunia dengan sejumlah mantra. Di antaranya, 'Jadilah Vegah, Buatlah Perdamaian!'

Intisari-Online.com -Pelaku hidup vegetarian sepertinya tidak asing dengan nama Loving Hut.

Bagaimana tidak, Ini adalah restoran vegan yang diklaim punya perkembangan paling pesat di dunia.

Di Amerika sendiri, restoran ini sudah punya 38 cabang yang tersebar di 14 negara bagian. Itu belum di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Selatan.

Dilansir dari New York Post, Loving Hut ternyata merupakan cabang katering dari Maha Guru Ching Hai, tokoh spiritual yang mengaku sebagai “utusan ilahi”.

Hingga saat ini, ada sekitar 2 juta orang yang bersetia kepadanya.

(Baca juga:Mengalahkan Rasa Takut Kalah Itu Mudah? Para Atlet Justru Gunakan Jasa Psikolog atau Guru Spiritual)

(Baca juga:Merasakan Ketenangan Spiritual ala Pura Gunung Agung)

Di Amerika, perempuan yang sekarang berusia 67 tahun ini dikenal sebagai Celestia De Lamour. Ia dikenal dengan ajaran “kekuatan Tuhan” dan penjelajahan waktu.

Tak hanya umat dan jaringan restoran, Hai juga jaringan televisi sendiri dan telah menggelar konser musik di Hollywood berdasarkan puisi-puisinya.

Pengisinya tentu saja selebritas-selebritas vegan.

Majalah Time menggambarkannya sebagai sosok yang dikultuskan setelah ia menyumbang sebesar 400 ribu dolar AS (sekitar Rp5,7 miliar) kepada mantan presiden Bill Clinton pada akhir 1990-an.

Humanewatch.org menyebut Hai sebagai pelopor tradisi pengkultusan kepada sosok laiknya “dewa cum rock star” yang gemar menggunakan limusin untuk mengunjungi umatnya yang loyal.

Tapi itu secara tidak langsung dibantah oleh situs web kerajaan spitualnya dengan menyebut, “Hai tanpa pamrih mengelilingi dunia untuk memberi hadiah secara gratis kepada para pengikutnya,”—berupa pencerahan.

Salah satu citra yang dibangun untuk dirinya adalah bahwa Hai merupakan sosok “terpilih” untuk memimpin dunia dengan sejumlah mantra. Di antaranya, “Jadilah Vegah, Buatlah Perdamaian!”

(Baca juga:Misteri Kematian Rasputin, Penasihat Spiritual Dinasti Terakhir Kekaisaran Rusia yang Kebal Sianida)

(Baca juga:Siapa Sangka, Oksitosin Juga Pengaruhi Tingkat Spiritual)

Kerjaan spiritual Hai berada di Taipei, Taiwan, di sana puluhan ribu pengikut turut menyumbang untuk “Sang Guru”. Style-nya, memakai jubah satin putih dan hiasa kepala yang rumit.

Ia terbiasa berkeliling dunia memberikan ceramah tentang breatharianism (hidup hanya dengan udara dan cahaya), cinta, dan kebangkitan batin.

Meski begitu, “usaha” Hai nyatanya tak lancar-lancar amat. Pemerintah Taiwan telah menginvestigasi organisasinya karena dugaan “kelalaian penggalangan dana”, yang mencakup transfer sebesar 2 juta dolar AS (sekitar Rp28,5 miliar) di luar negeri.

Tak hanya itu, di Florida, di mana ia dikenal sebagai pengusaha properti kelas atas, Hai tersangkut kasus pembuatan pulau artifisial ilegal di Taman Nasional Teluk Biscayne.

Kepolisian percaya, kompleks tersebut dibangun oleh para pengikutnya untuk menyenangkan hatinya.

Hai terlahir dengan nama asli Hue Dang Trinh pada 1950. Dari seorang ibu Vietnam dan bapak China. Ia dibesarkan di sebuah desa terpencil di Vietnam.

Menurut keterangan situs web kerajaan spiritualnya, pada pertengahan 30-an tahun, Hai ditemukan oleh para visioner dan dipungut dari ketidakjelasan untuk memimpin dunia.

“Saat itu adalah malam hujan di sebuah kota terpencil di Formosa … di sebuah ruangan kecil di belakang sebuah kuil,” terang sebuah video tentang masa mudanya.

“Seorang anak muda sedang dalam meditasi … tiba-tiba datang sekelompok orang mengetuk pintu…”

“Ia mencoba mengusir orang-orang itu, tapi mereka adalah orang-orang yang tulus. Setelah berulang kali meminta, ia yang penuh kasih menyanggupinya.”

Hai kemudian pergi ke “bagian terjauh Himalaya”. Setelah itu, “Maha Guru Ching Hai menerima takdirnya untuk membantu orang-orang yang datang kepadanya,” lanjut narasi video tersebut.

(Baca juga:Organisasi Spiritual Falun Gong Memanen Organ Manusia dari para Tahanannya)

(Baca juga:Menziarahi Bagan, Simbol Kebangkitan Spiritual di Myanmar)

“Segera murid-muridnya yang tulus bertambah jumlahnya.”

“Menyeberangi dunia, satu inisiasi mengikuti inisiasi lainnya.”

Dari video-videonya yang banyak beredar, kita bisa melihat perubahan tampilan Hai.

Pada awal 1990-an ia adalah seorang perempuan yang berpakaian rapi dengan rambut pendek dan topi bergaya Vietnam.

Perubahan kemudian terjadi pada awal 2000-an. Ia mulai mengenakan hiasan pada kepalanya dan gemar menggunakan perhiasan.

Ketika memasuki usia 60-an tahun, Hai, yang tampak lebih muda dari usianya, mengubah warna rambutnya menjadi pirang dan mulai mengenakan gaun penuh motif.

Selain memberi khutbah, Hai juga telah menulis beberapa buku, termasuk God’s Direct Contact, The Birds in My Life, dan The Key of Immediate Enlightenment.

Dalam kerajaan spiritual Hai, ada lima pasal yang mesti ditaati oleh para pengikutnya.

Tidak membunuh makhluk hidup, tidak berbohong, tidak mencuri, tidak menyalahkan sesk, dan tidak drug dan alkohol.

Seperti sudah disinggung di awal, para 2012, sebuah konser musik berdasarkan puisi-puisinya digelar di Arizona. Semua penampilnya adalah para produser dan aktor vegan.

Dalam semua ceramat dan tulisanya, Hai mengklaim bahwa ada “saling ketergantungan antara semua makhluk, termasuk hewan dan tumbuhan, setelah kita tercerahkan.”

Itulah Maha Guru Ching Hai yang misterius, yang merupakan sosok di balik moncernya restoran vegan dengan perkembangan paling pesat di dunia.

(Baca juga:Jordan Younger: Menjadi Vegan Membuatku Sakit dan Diet Bisa Jadi Sangat Berbahaya!)

Artikel Terkait