Advertorial
Intisari-online.com - Uni Eropa (UE) adalah salah satu kelompok perdagangan terbesar di dunia.
Sebagai satu blok tunggal, Uni Eropa memiliki populasi yang lebih besar dari Amerika Serikat.
Beberapa kesalah pahaman orang-orang terjadi untuk mendeskripsikan UE, mari kita cari tahu kebenarannya!
1. Setiap Negara Eropa adalah Anggota UE
Banyak jurnalis suka menggunakan "Eropa" secara bergantian dengan "UE."
BACA JUGA:Wow! Ternyata Pangeran Diponegoro Sudah Gunakan Senjata Biologis saat Melawan Belanda
Itu untuk kemudahan menulis, tapi jelas memberi kesan bahwa sebagian besar, atau bahkan semua, negara-negara Eropa adalah bagian dari Perhimpunan UE.
Bergantung pada bagaimana Anda menghitung Eropa, benua ini berisi antara 42 dan 48 negara.
Beberapa hitungan tidak termasuk Rusia, Turki, Armenia, Georgia, Azerbaijan, dan Kota Vatikan.
Setelah Inggris resmi keluar pada Maret 2019, UE hanya akan terdiri dari 27 negara.
2. Setiap Negara UE Menggunakan Euro (Dan Negara Non-UE Tidak Menggunakannya)
Salah satu hal yang paling membingungkan tentang UE adalah kadang-kadang terlihat seperti negara yang masih muda dan terkadang seperti blok perdagangan.
Euro contohnya, mata uang resmi UE ini digunakan bersama dolar, pound, dan yen.
Namun tidak semua negara Uni Eropa menggunakannya, justru banyak negara non-UE yang menggunakannya juga.
Hanya 19 negara Uni Eropa menggunakan euro sebagai mata uang resmi, negara-negara ini disebut zona euro, Polandia, Republik Ceko, Hungaria menolak menggunakannya karena dinilai buruk.
Anehnya, empat negara non-UE yang tidak berkewajiban menggunakan euro sekarang juga menggunakannya secara resmi, seperti Andorra, San Marino, Monaco, dan Kota Vatikan.
Mereka terjebak dengan kelemahan euro namun tidak ada yang mengungkapkannya kepada publik.
BACA JUGA:(Video) Anak Anda Punya Mainan Ini? Segera Buang! Pria Ini Menunjukkan Berbahayanya Mainan Ini
3. Sebuah Kekuatan untuk Kebaikan
Citra Uni Eropa di luar negeri adalah progresif yakni berpandangan ke depan, banyak kaum liberal yang menganggapnya sebagai semacam surga.
UE tentu bersifat progresif dalam beberapa hal (hukuman mati dilarang, misalnya).
Tidak selalu kekuatan untuk kebaikan seperti yang dibayangkan, UE kadang-kadang bisa benar-benar jahat.
Pada akhir tahun 2017 lalu gambar-gambar mengejutkan pasar budak modern yang beroperasi dari sebuah kamp migran di gurun Libya beredar.
Amnesty International mengklaim bahwa pemimpin senior Uni Eropa secara langsung berkolusi mufakat dengan milisi Libya.
Mereka membiarkan migran diperdagangkan untuk perbudakan, disiksa, dan bahkan dibunuh, semuanya agar tidak menjangkau Eropa.
Amnesty sekarang membawa kasus ini ke pengadilan.