(Baca juga: Video Hewan di Taman Safari Diberi Minuman Beralkohol oleh Pengunjung, Bisakah Hewan Mabuk?)
(Baca juga: Ini Dia, Lima Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh Bila Kita Berhenti Mengonsumsi Alkohol)
Para peneliti itu menemukan, asetaldehid bisa mematahkan dan merusakn DNA dalam sel punca darah, yang secara permanen bisa mengubah tatanan DNA dalam sel tersebut.
Ini penting, kata Patel, karena saat sel induk sehat menjadi rusak, itu bisa menimbulkan sel kanker.
Selain itu, para periset juga melihat bagaimana tubuh berusaha melindungi dirinya dari kerusakaan akibat alkohol.
Garis pertahana pertama adalah sekelompok enzim yang disebut aldehyde dehydrogenases alias ALDHs.
Enzim ini tugasnya memecah asetaldehid menjadi asetat, yang kemudian dapat digunakan sel sebagai sumber energi.
Dalam studi tersebut, ketika tikus yang kekurangan enzim ALDH diberi alkohol, DNA mereka akan mengalami kerusakan empat kali lebih banyak dibandingkan dengan tikus berenzim yang berfungsi lebih baik.
Patel mengatakan bahwa sel juga punya garis pertahanan kedua dalam bentuk berbagai sistem perbaikan DNA yang, seringnya, memungkinkan mereka memperbaiki dan membalikkan berbagai jenis kerusakan DNA.
Meski begitu, dalam beberapa kasus—terutama orang-orang Asia Tenggara—sistem perbaikan itu seringkali gagal bekerja, yang artinya sel mereka tidak dapat diperbaiki secara lebih efektif.
(Baca juga: Ini Dia, Lima Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh Bila Kita Berhenti Mengonsumsi Alkohol)
(Baca juga: Inilah yang Terjadi pada Otak ketika Minum Alkohol hingga Mabuk)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR