Advertorial

Inilah DF-17, Rudal Balistik Berkecepatan Hipersonik Milik China yang Bisa Mencapai Daratan AS

Moh Habib Asyhad

Penulis

Dengan kemampuan rudal DF-17 yang begitu mematikan seharusnya Presiden AS Donald Trump lebih khawatir terhadap ancaman serangan rudal dari China ketimbang ancaman serangan rudal dari Korut.
Dengan kemampuan rudal DF-17 yang begitu mematikan seharusnya Presiden AS Donald Trump lebih khawatir terhadap ancaman serangan rudal dari China ketimbang ancaman serangan rudal dari Korut.

Intisari-Online.com -Ketakutan AS terhadap ancaman serangan rudal nuklir Korea Utara sebenarnya terasa berlebihan.

Kalau boleh jujur, sejatinya rudal-rudal balistik buatan China—yang bisa digunakan untuk menyerang AS, Jepang, dan India—jauh lebih mematikan.

Salah satu rudal balistik China yang pada awal bulan November 2017 sukses diujicoba dan jarak jangkauannya bisa menghantam daratan AS adalah Dongfeng (DF)-17.

Kehebatan rudal DF-17 bukan hanya pada jarak jangkauannya.

(Baca juga:Sukses Luncurkan Rudal Balistik Baru, Warga Korut pun Bersorak-sorai di Lapangan Kim Il-sung)

(Baca juga:Tak Terima Dituduh Sebagai Sponsor Terorisme, Korut Langsung Luncurkan Rudal Balistik)

Lebih dari itu, rudal ini juga punya kecepatan hipersonik dengan kemampuan melesat pada ketinggian yang lebih rendah.

Minimnya jejak asap yang ditinggalkan sehingga sulit dideteksi dan dilumpuhkan oleh rudal lawan, serta bisa membawa sejumlah hulu ledak nuklir.

Selama ini militer AS mengandalkan senjata penangkis rudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) untuk melumpuhkan rudal balistik musuh yang sedang melesat menuju daratan AS.

Dan tampaknya THAAD tidak akan berdaya menghadapi DF-17.

Pasalnya rudal DF-17 yang diluncurkan dalam jumlah banyak bisa mendeteksi posisi alat peluncur THAAD dan kemudian menghancurkannya.

Tanda-tanda bahwa militer China sudah memiliki rudal yang bisa menghancurkan wahana peluncur THAAD sebenarnya sudah diketahui oleh militer AS.

Ini terjadi ketika militer AS memasang sejumlah THAAD di perbatasan Korut dan Korsel pertengahan tahun 2017.

Saat itu militer China mengancam akan menghancurkan wahana THAAD karena radar yang dipancarkan oleh THAAD bisa digunakan untuk mendeteksi aktivitas militer di wilayah China.

(Baca juga:Rusia akan Uji Coba Misil Balistik Antar Benua Bermuatan Nuklir yang Mampu Tembus ‘Perisai’ AS)

Dalam serangan rudal nuklir yang sesungguhnya jika wahana THAAD sampai bisa dihancurkan, militer AS jelas tidak memiliki kesempatan untuk menyergap rudal DF-17.

Akibatya hanya dalam hitungan menit daratan AS pun akan terhantam telak oleh ledakan nuklir.

Dengan kemampuan rudal DF-17 yang begitu mematikan seharusnya Presiden AS Donald Trump dijamin lebih khawatir terhadap ancaman serangan rudal dari China ketimbang ancaman serangan rudal dari Korut.

(Baca juga:Tiap Marah Kim Jong-un Luncurkan Rudal Balistik yang Harga Satuannya Mencapai Rp13 Miliar, Apa Tidak Rugi?)

Artikel Terkait