Hirson lantas meminta sang pengunggah dengan sopan untuk menurunkan gambarnya, dan mereka meminta maaf atas perbuatannya.
BACA JUGA: Baik Jam Mahal Maupun Murah Sesungguhnya Dibuat Dengan Prinsip Sederhana
Hirson sadar tindakan menyembunyikan wajah ini akan segera berakhir karena kemajuan teknologi pendeteksi wajah.
Anonimitas Hirshon semakin menjadi anomali di dunia berbasis data.
Facebook mulai menggunakan teknologi pengenalan wajah di tahun 2010 untuk mengidentifikasi dan menandai pengguna setiap kali foto diunggah, oleh pengguna mana pun ke situs.
Layanan ini membantu pengguna mengelola kapan dan di mana gambar mereka muncul secara online.
BACA JUGA: (Foto) Orang-orang Ini Coba Praktikkan Saran-saran yang Beredar di Internet, Hasilnya Mengenaskan
Hirson meminta kepada teman-teman Facebooknya jika ingin membantu dirinya tetap menjadi anonim, tag semua gambar apapun ke Facebooknya.
Ini akan membingungkan algoritma Facebook dan Google, berpotensi mengubur foto nyata Hirshon yang kemungkinan bisa muncul.
"Ketika orang bertanya mengapa saya melakukannya, saya beri mereka empat pilihan."
"Satu, saya malu. Dua, dulu saya bekerja sebagai mata-mata. Tiga, saya mengikuti program perlindungan saksi. Empat, semua hal di atas. Saya menolak mengonfirmasi atau menolak mana yang benar." Hirson menjawab alasannya.
BACA JUGA: Awas, Ponsel Samsung Palsu Banyak Beredar di Indonesia! Ini Cara Membedakan Samsung Asli dan Palsu
Source | : | odditycentral.com |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
KOMENTAR