Sejumlah sumber di Yaman, seperti dilansir Al Jazeera menyatakan, keponakan mendiang Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, Tareq Abdullah Saleh, dilaporkan masih hidup.
Sebelumnya, Saleh dilaporkan terbunuh dalam penyergapan yang dilakukan Houthi 4 Desember lalu.
Saleh dibunuh karena dianggap berkhianat dengan membelot dan mendukung koalisi Arab. Padahal, sejak 2014, Saleh merupakan sekutu paling loyal Houthi.
Baca Juga: Lebih Seram dari Toraja, di Madagaskar Banyak Warga Tewas Usai Menari-nari dengan Mayat
Baca Juga: (Foto) Seperti Inilah Kehidupan Orang-orang Suku Inupiat, Suku yang Diperbolehkan Berburu Paus
Selain Saleh, Tareq yang merupakan komandan pasukan penjaga presiden juga ikut dalam rombongan, dan terbunuh akibat serangan granat berpelontar roket (RPG).
Namun, Al Jazeera memberitakan bahwa Tareq mengalami luka serius akibat karena serangan tersebut.
"Tareq meninggalkan Sana'a. dan menuju Marib pada 7 Desember, atau tiga hari pasca-serangan," kata sumber itu.
Dari Marib, Tareq dikabarkan terbang menuju Uni Emirat Arab (UEA) menggunakan pesawat yang disiapkan oleh loyalis UEA di sana.
Namun, sumber tersebut tidak mengonfirmasi apakah tareq tetap berada di UEA ataukah telah kembali ke Yaman.
(Artikel ini telah dimuat di kompas.com 4 Januari 201 oleh Ardi Priyatno Utomo dengan judul asli “Koalisi Pimpinan Arab Saudi Serang Yaman dalam 24 Jam, 48 Orang Tewas.”)
Baca Juga: Awas, Ponsel Samsung Palsu Banyak Beredar di Indonesia! Ini Cara Membedakan Samsung Asli dan Palsu
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR