Advertorial
Intisari-online.com - Soto, rawon, gulai, dan sop, merupakan beberapa jenis makanan favorit di Indonesia.
Pertanyaannya: penduduk daerah mana yang banyak mengonsumsi jenis kuliner tersebut?
Makanan jenis ini mendominasi menu, baik di rumah tangga maupun jajanan.
Dari 1,25 kg rata-rata konsumsi daging sapi dan kerbau, untuk porsi soto, gulai, sop dan rawon adalah sebesar 0,86 kg per kapita.
BACA JUGA:Tahukah Anda Para Pembenci Durian, Ternyata Durian Punya Banyak Manfaat Bagi Kesehatan
Di luar itu, berbentuk daging 0,25 kg , hati 0,045 kg , tetelan 0,04 kg, dan tulang 0,04 kg.
Artinya, porsi soto, gule, sop, dan rawon, mendominasi 68,7 persen dari menu makanan.
Ternyata, orang Yogyakarta adalah pembuat dan pemakan soto dan rawon paling unggul yakni 3,87 kg per kapita.
Disusul DKI Jakarta 2,87 kg per kapita dan Kalimantan Selatan 2,33 kg per kapita.
Menariknya, orang Bali yang katanya tidak makan daging sapi, menduduki peringkat keempat, yakni 1,64 kg per kapita.
Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik, ternyata ada korelasi erat antara daerah produsen dan konsumen jenis kuliner tersebut dengan daerah tujuan wisata.
Wisatawan cenderung memesan soto dan rawon sebagai menu favorit untuk membangkitkan selera, contohnya seperti di Bali dan Yogyakarta.
Di Yogyakarta, menu ini juga populer di kalangan penduduk serta pelajar dan mahasiswa berkantung cekak.
Konsumsi tinggi juga terjadi di Sumatera Barat terlebih semua jenis kuliner orang Minang erat hubungannya dengan daging sapi dan kerbau.
BACA JUGA:Mulai Sekarang, Berhentilah Makan Nasi Sisa Kemarin! Ini Alasannya
Konsumsi paling rendah ada di Sulawesi Tenggara yaitu 0,18 kg per kapita, Gorontalo 0,10 kg per kapita, dan Papua 0,06 kg per kapita.
Kemungkinan besar menu dan kuliner lautan mendominasi wilayah-wilayah ini, meskipun menu berbahan daging sapi dan kerbau diakui sebagai makanan yang lezat.
Nah, dengan fakta ini, rasanya perlu penelitian lebih lanjut soal pengidap penyakit darah tinggi karena kandungan tinggi kolesterol di daerah-daerah tersebut. (Chairul Arifin dan Danang Mahendra di Jakarta Selatan)
BACA JUGA:Gaji Rp84 juta/Bulan Tapi Tidak Bisa Kaya, Itulah Fakta Rakyat Swiss