Advertorial
Intisari-Online.com – Ternyata, air susu ibu (ASI) bisa pula dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan perhiasan atau suvenir.
Hal ini dilakukan oleh seniman berbakat Preethy Vijay (30 tahun) dari Chennai, India selatan.
Ia adalah perancang pertama dengan jenis bahan tersebut di negerinya.
Ia telah membuat suvenir yang menyentuh hati itu bagi para ibu baru, yang berharap untuk menjaga momen pertama mereka menjadi seorang ibu.
(Baca juga: 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!)
Preethy menggunakan ASI sebanyak 20 ml yang kemudian dimasukkannya ke dalam ‘plastik’ atau cetakan rasin selama seminggu.
Cetakan berisi ASI itu bisa membentuk hati yang lucu, kaki atau tangan bayi, dan liontin atau anting-anting perak yang mewah.
Preethy sudah menjalani bisnis unik ini selama setahun dengan cara menerima pesanan lewat laman Facebook.
Ia mengatakan respon yang didapat akan bakatnya yang mengagumkan itu sungguh luar biasa.
“Aku menerima lebih dari 30 pesanan dalam sebulan tetapi aku hampir tidak dapat memenuhinya. Responnya jadi banyak. Para ibu baru tertarik untuk menyimpan ASI mereka atau rambut pertama bayi mereka,” cerita Preethy Vijay.
Ia menambahkan, dirinya juga didekati oleh para ayah dan saudara dari ibu baru itu.
Rupanya, mereka berharap bisa memberikan hadiah itu kepada istri atau saudara perempuan mereka sebagai hadiah yang abadi.
(Baca juga: Lewat Penelitian, Rahasia Kekuatan 'Mistis' Binahong Terungkap)
“Ini menyenangkan dan mengasyikkan. Jujur saja aku tidak melihat hal ini sebagai sebuah bisnis. Seni adalah kegemaranku dan aku menemukan sebuah cara untuk mengeksplorasinya,” lanjut Preethy.
Ia merasa senang bisa mengkreasikan sesuatu yang begitu ajaib dengan menggunakan ASI.
Baginya, ini adalah sebuah pengingat keindahan hubungan antara seorang ibu dan anaknya.
Dilansir dari situs MailOnline, Rabu (27/12), Preethy memulai bisnis barunya pada 2016.
Hal itu terjadi setelah seorang ibu baru bertanya adakah perhiasan seperti ini yang bisa dibeli di India, di media sosial yang diikutinya.
Karena hampir tidak pernah mendengar hal tersebut sebelumnya, Preethy mengembangkan idenya dan meneliti di internet.
Setelah memahami prosesnya ia meminta kepada wanita yang sama untuk memberikan contoh ASI miliknya.
(Baca juga: 7 Desa Ini Tersembunyi di Tempat yang Tak Terbayangkan, Salah Satunya Ada di Kawah Gunung Berapi)
Setelah mencoba dan bereksperimen selama hampir 6 bulan, Preeth sukses membuat sebuah liontin berisi ASI.
Ia senang bahwa ASI bisa diubah menjadi manik-manik, tetapi setelah seminggu ASI mulai berubah kuning dan rusak.
Baru setelah bereksperimen selama hampir 6 bulan keterampilannya menjadi sempurna.
“Aku juga mendapat bantuan dari beberapa teman yang lulusan kimia untuk menemukan cara yang tepat dan mempertahankan ASI,” kata Preethy.
Ketika ia memberikan karyanya ke pelanggan, pelanggan itu bangga. Rasa senang pada wajah pelanggannya sangat berharga baginya.
Ia juga mengatakan warna akhir dari perhiasan ASI ini berbeda, tergantung pada contoh ASI dan tidak ada yang sama.
Ada ASI yang lebih kuning dan mengandung lebih banyak lemak, jadi warna dan ketebalan dari perhiasannya berbeda.
Normalnya perhiasan itu dapat bertahan selamanya, kecerahan warnanya berubah seiring waktu dan menjadi kuning.
Karena itu, Preety menyarankan para ibu tidak memakai perhiasan itu terus menerus untuk mencegah kelunturan.
Namun, perhiasan itu awet dan bila dirawat dengan tepat akan bertahan lama.
Preethy mengimpor cetakan perhiasan dari Amerika Serikat dan menawarkan lebih dari 30 rancangan.
Contoh rancangan seperti, liontin, anting-anting, cincin, dan suvenir seperti gantungan kunci dari plastik, logam, dan perak.
Perhiasan dari ASI itu dibandrol dengan harga 7 hingga 52 poundsterling atau Rp140.000 hingga Rp1 juta.
Pemesanan perhiasan yang unik ini bisa selama 3 bulan.
Ia mengatakan, mula-mula ia mengawwetkan susu selama tiga atau enam bulan dan menghabiskan waktu selama itu untuk mencegah terjadinya pencampuran.
Ia juga memberi label pada seluruh contoh ASI dengan nama sang ibu agar tidak tertukar dengan yang lain.
Preethy sendiri ternyata tidak bisa menciptakan perhiasan dari ASI untuk dirinya sendiri.
Namun, saat ini ia sedang mencoba menggunakan gigi dari putranya, Kanav, yang berusia 7 tahun.
Ia bilang, bila hal ini sukses, ia akan menggunakan idenya itu untuk lini perhiasan berikutnya.
“Setelah bereksperimen dengan ASI, aku bereksperimen dengan gigi anak-anak. Aku mendapat permintaan ini dari para ibu yang tidak bisa lagi menyusui, untuk mengaetkan gigi anak mereka. Aku pikir ini adalah ide yang bagus dan aku sedang mengerjakannya,” tutup Preethy Vijay.
(Baca juga: Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan Harganya Selangit)