Advertorial

Tidak Gunakan Kanvas, Cat Air, dan Kuas, Seniman Ini Malah Gunakan Benang, Jarum, dan Tangannya Sendiri, Begini Hasilnya

Mentari DP

Editor

Seniman ini tidak menggunakan canvas, namun gunakan jarum, benang, dan tangannya sendiri . Untuk membuatnya Cata membutuhkan waktu selama 4 jam.
Seniman ini tidak menggunakan canvas, namun gunakan jarum, benang, dan tangannya sendiri . Untuk membuatnya Cata membutuhkan waktu selama 4 jam.

Intisari-Online.com – Melukis di atas kanvas menggunakan cat air? Tentu sudah bisa!

Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh seniman yang satu ini berbeda.

Namanya adalah David Cata.

Seperti banyak seniman kontemporer di dunia, Cata juga mempekerjakan tubuhnya sebagai media artistik.

(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Lebih tepatnya, seniman asal Spanyol ini menggunakan telapak tangannya sebagai kanvas.

Menariknya lagi, Cata juga tidak menggunakan cat air atau kuas. Ia malah menggunakan benang dan jarum, lalu menjahit di tangannya.

David Cata.

Setelah itu, ia menabur tanaman nyata di telapak tangannya dan membiarkan tumbuhan baru berkembang di sela-sela telapak tangannya.

Hasil karya seninya ini ia sebut dengan “Raices aladas”, yang diterjamahkan menjadi “akar bersayap”.

David Cata,

(Baca juga:Wow, Seniman Ini Melukis 'Hanya' Bermodalkan Sinar Matahari dan Kaca Pembesar)

“Aku tidak membuat potret orang lain. Melainkan hanya membuat potret untuk orang-orang di sekitarku,” ucap Cata dilansir dari huffingtonpost.com.

David Cata.

Untuk membuat karya seperti ini, Cata hanya membutuhkan waktu selama empat jam. Lalu enam minggu untuk menyembuhkannya.

David Cata.

Diketahui ini bukanlah kali pertama Cata melakukan karya seni seperti ini di telapak tangannya.

Ketika belajar untuk mendapatkah gelar Master of Conceptual Photography di Escuela de Fotografia Centro de Imagen (EFTI) di Madrid, ia menggunakan tubuhnya juga sebagai kanvas.

(Baca juga:Indah! Seniman Ini Gabungkan Alam dan Teknologi Dalam Patung Pahatannya)

Artikel Terkait