Advertorial

Masih Ingat Film 'Home Alone'? Ini 3 Alasan Film Itu Abadi, Nomor 2 Bikin Terkejut

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com - Saat liburan tiba, biasanya televisi swasta di Indonesia sering menayangkan film-film keluarga.

Meskipun film-film tersebut telah ditayangkan berulang-ulang, kita tak pernah bosan melihatnya.

Salah satu film yang sering diputar adalah serial film Home Alone dengan tokoh utamanya Kevin yang diperankan oleh Macaulay Culkin.

Film itu menceritakan kecerdikan Kevin dalam menghadapi beberapa penjahat kelas teri saat ia hanya seorang diri di malam natal malam natal.

BACA JUGA:Wow, Bukan Aktor Bukan Pula Pesohor, tapi Wajah Pria Ini Telah Dilihat 226 Juta Kali, Siapa Dia Sebenarnya?

Bisa dikatakan, film itu adalah salah satufilm yang sukses sepanjang masa.

Dilansir dari vox.com, selain nama-nama besar pemain dan kru di balik pembuatan film ini, ada beberapa hal yang membuat film itu menjadi salah satu film tersukses sepanjang masa:

1. Ini adalah fantasi pemenuhan keinginan untuk anak-anak (bahkan ketika sudah dewasa)

Kecerdasan Kevin akan menyentuh subversif pemula di setiap anak," seperti yang Washington Post sampaikan dalam ulasan resminya.

BACA JUGA:Kapan Natal Pertama Kali Dirayakan dan Kenapa Ada Pohon Natal? Inilah Fakta dan Sejarah Natal yang Banyak Tidak Kita Ketahui

Film ini bernilai moral, setelah petualangan Kevin berujung di dalam dirinya, ia belajar mencuci pakaian dan berbelanja daftar belanjaan yang masuk akal.

Dengan demikian, Home Alone pada dasarnya adalah A Wonderful Life secara terbalik, dengan semua orang dalam kehidupan Kevin menyadari nilai Kevin meskipun dia sudah lama mengenalnya.

Ini adalah pesan yang bergema dengan siapa saja dari segala usia yang pernah merasa terlewatkan, diabaikan, atau dianggap biasa - artinya, semua orang.

2. Sisi gelap yang dapat ditutupi dengan pesan ringan dan kelucuan

Adegan-adegan dalam itu sebenarnya cukup berbahaya dengan berbagai jebakan Kevin yang dipasang untuk para penjahatnya.

BACA JUGA:Hmm... Bunga Abadi Edelweiss Asli Ternyata Ada di Pegunungan Alpen, Bukan di Gunung-gunung Indonesia

Bahkan beberapa stunt terluka saat memerankan beberapa adegan.

Namun adegan berbahaya itu dapat dikemas dengan baik dalam film sehingga ketika film diputar, hanya kelucuan dan sisi baik yang tersirat dalam film itu, bukannya sisi buruk dari bahaya jebakan itu.

The New York Times bahkan menjuluki Home Alone sebagai "komedi hitam Natal pertama untuk anak-anak," dan sisi sadisnya yang sedikit sesuai dengan film horor/thriller seperti Krampus, Gremlins, Black Christmas, dan banyak lagi.

3. Film itu ditujukan untuk memaksimalkan dampak nostalgia

BACA JUGA:Sebelum Semuanya Terlambat, Jangan Tunda Lakukan Pap Smear untuk Cegah Kanker Seviks

Dalam ulasannya tentang Home Alone tahun 1990, Roger Ebert menulis bahwa juru tulis film tersebut, John Hughes, "terkadang menunjukkan kejeniusan untuk mengingat bagaimana rasanya menjadi muda."

Perasaan yang dihasilkan, mungkin lebih dari segalanya, kemungkinan adalah apa yang menyebabkan film tersebut bertahan lama, dari pengaturan kostum sampai pencahayaan.

Home Alone benar-benar dibuat untuk menginspirasi dan menjadikan penonton nostalgia ke masa kecilnya.

BACA JUGA:Betapa Kayanya Laut Indonesia: Ikan Kerapu Raksasa Seukuran Manusia Ditemukan di Aceh

Artikel Terkait