Menurutnya, bandara yang memiliki tiga terminal ini memiliki fasilitas modern dan memberikan kehangatan serta kenyamanan.
Belum lagi dia bisa minum dan makan di bandara kapan saja dia mau. Karena di bandara ada 72 toko makanan yang menyediakan berbagai pilihan makanan mulai dari makanan cepat saji sampai makanan formal.
Dia juga telah mendirikan dapur bergerak dengan menggunakan kompor listrik yang dia bawa dari rumah. Sementara selimut dan pakaian miliknya, ia simpan di troli bandara.
“Saya kadang-kadang beli makanan di sekitar bandara. Terutama di area layanan makanan di Terminal 3 yang disebut ‘dapur global’,” ungkap Jianguo.
Sebenarnya, Jianguo sudah berulang kali di usir dari bandara atau bisa pulang ke rumah kapan saja. Namun ia menolak melakukannya.
Jianguo menjelaskan bahwa dia telah menerima subsidi pemerintah bulanan sekitar 1.000 Yuan (Rp2 juta) sejak dipecat.
Jadi, jika dia meninggalkan bandara dan hanya menerima subsidi setiap bulannya, ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
(Baca juga: Dari Permukaan Laut Sampai Pegunungan Bersalju, Inilah 7 Bandara Paling Ekstrem di Dunia)
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR