Advertorial
Intisari-Online.com – Anda tahu film yang berjudul ‘The Terminal’?
The Terminal merupakan sebuah film komedi-drama yang di putar tahun 2004.
Film ini bercerita tentang Viktor Navorski (yang diperankan oleh Tom Hanks) yang tinggal di terminal Bandara Internasional JFK karena tidak diperbolehkan masuk Amerika Serikat dan pada waktu yang bersamaan tidak bisa pulang ke negaranya karena revolusi sedang berlangsung.
Sebenarnya, film ini diangkat dari kisah nyata Mehran Karimi Nasseri, seorang pengungsi Iran yang tinggal di Terminal 1 Bandara Charles de Gaulle, Paris, sejak 1988 hingga 2006.
(Baca juga:10 Bandara dengan Pemandangan Paling Indah di Dunia)
(Baca juga:Asyik! Kereta Bandara Bisa Dicoba Masyarakat Mulai 26 Desember, Ini Besar Tarif Promonya)
Nah, menariknya di China, ada orang yang juga tinggal di bandara seperti kisah Viktor dan Mehran. Namanya Wei Jianguo.
Dilansir dari nextshark.com, pria berusia 53 tahun dari Beijing ini dilaporkan tinggal di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing selama hampir satu dekade.
Dalam sebuah wawancara dengan Pear Video (melalui MailOnline), Jianguo mengaku kehilangan pekerjaan sekitar sembilan tahun yang lalu.
Setelah itu, dia hanya menghabiskan waktu dengan minum alkohol.
Namun karena istrinya tidak ingin dia minum alkohol di rumah, keduanya bertengkar pada tahun 2008 dan membuat terpaksa Jianguo pindah.
(Baca juga:Gara-gara Hewan Lucu Ini, 14 Maskapai Delay di Salah Satu Bandara Terbesar di Tokyo)
Karena tidak punya tempat tinggal, Jianguo memilih tinggal di bandara.
Menurutnya, bandara yang memiliki tiga terminal ini memiliki fasilitas modern dan memberikan kehangatan serta kenyamanan.
Belum lagi dia bisa minum dan makan di bandara kapan saja dia mau. Karena di bandara ada 72 toko makanan yang menyediakan berbagai pilihan makanan mulai dari makanan cepat saji sampai makanan formal.
Dia juga telah mendirikan dapur bergerak dengan menggunakan kompor listrik yang dia bawa dari rumah. Sementara selimut dan pakaian miliknya, ia simpan di troli bandara.
“Saya kadang-kadang beli makanan di sekitar bandara. Terutama di area layanan makanan di Terminal 3 yang disebut ‘dapur global’,” ungkap Jianguo.
Sebenarnya, Jianguo sudah berulang kali di usir dari bandara atau bisa pulang ke rumah kapan saja. Namun ia menolak melakukannya.
Jianguo menjelaskan bahwa dia telah menerima subsidi pemerintah bulanan sekitar 1.000 Yuan (Rp2 juta) sejak dipecat.
Jadi, jika dia meninggalkan bandara dan hanya menerima subsidi setiap bulannya, ia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
(Baca juga:Dari Permukaan Laut Sampai Pegunungan Bersalju, Inilah 7 Bandara Paling Ekstrem di Dunia)