Tak lama kemudian, Bassem menerima telepon dari pengacaranya bahwa Nariman juga ditangkap saat tiba di kantor polisi.
Dituduh memprovokasi
Manal Tamimi, sepupu Ahed, mengatakan bahwa bentrokan terjadi di desa tersebut pada Selasa, di mana tentara Israel menembakkan gas air mata di rumah-rumah penduduk di desa tersebut.
“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana seseorang bisa melakukan perbuatan (keji) itu,” ujar Bassem.
Bagaimanapun juga, keluarga Tamimi sudah tidak asing lagi berurusan dengan petugas keamanan Israel.
Bassem sendiri sudah beberapa kali menjadi tahanan pasukan Israel.
“Saya sangat marah, tapi tak bisa berbuat apa-apa … Mereka ingin orang Palestina menderita,” tegasnya.
Penangkapan Ahed terjadi sehari setelah video dirinya berhadap-hadapan dengan tentara Israel saat demonstrasi di Nabi Saleh pada Jumat (15/12) muncul.
Demonstrasi itu adalah reaksi atas putusan sepihak Donald Trump yang menetapkan Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Kepada Al Jazeera, seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa Ahed dicurigai menyerang seorang tentara dan petugas IDF—pasukan pertahanan Israel.
Lebih dari itu, Ahed juga dianggap sebagai provokator yang menyebabkan ratusan orang Palestina melemparkan batu ke pasukan Israel selama demonstrasi.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR