Di gang masuk, depan pintu ke bunker, kami yang merupakan saksi terakhir yaitu Bormann, Goebells, Stumpfegger, Guensche, Kempka dan saya sendiri menaikan tangan sekali lagi untuk memberi salam "Hitler". Kemudian kami kembali ke bunker.
Saya juga ditugaskan Hitler untuk membakar segala sesuatu, yang mengingatkan orang kepadanya.
Saya tidak bisa menunggui kedua mayat yang tetap membara sampai pukul setengah delapan malam. Saya menghancurkan permadani yang kena darah, seragam Hitler, obat-obat, dokumen dan sebagainya.
Selama itu beberapa orang di bawah komando seorang perwira dari penganut Hitler menaruh mayat yang sudah menjadi arang ke dalam lubang bom.
Semua harus dibereskan cepat-cepat secara rahasia karena kalau tentara dalam gedung kanselir dan gedung-gedung pemerintah tahu apa yang telah terjadi, mereka semua akan meninggalkan tempat tugas.
Saya kira hal itu harus dihindarkan karena Hitler telah merencanakan suatu pemerintah yang akan meneruskan perjuangannya.
Bormann, Goebbels dan beberapa milker berkumpul untuk membicarakan apa yang akan dilakukan setelah Fuehrer tidak ada lagi.
Kami mengunggu dalam bunker keputusan orang Rusia
Keesokan harinya saya bertemu dengan kanselir baru, Doktor Joseph Goebbels. la menghentikan saya dan bertanya mengapa saya tidak berhasil membujuk Hitler melepaskan idenya untuk mati.
Saya hanya bisa menjawab: "Doktor, kalau Anda tidak berhasil, bagaimana saya mungkin melakukannya."
"Benar, Linge," jawabnya. Tadi malam saya mengambil keputusan untuk bunuh diri juga, tetapi ini sangat sulit. Saya belum sampai ke situ.
Kini kami semua duduk dalam bunker, sia-sia menunggu orang Rusia menerima persyaratan yang dikemukakan oleh jenderal Krebs atas perintah Goebbels pagi tanggal 1 Mei.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR