Selama Bormann pergi untuk mencari bantuan agar mayat bisa diangkat, saya menggelar selimut.
Saya taruh mayatnya di bawah dulu, lalu dibungkus. Saat itu saya tidak melihat sama sekali muka Hitler. Itu baru saya ingat lama kemudian ketika saya diinterogasi orang Rusia.
Dengan demikian saya tidak bisa menerangkan kepada mereka bagaimana peluru itu menembus kepala Fuehrer.
Saya ingin semua cepat-cepat selesai. Eva Hitler diangkut duluan. Erich Kempka yang mengangkutnya namun di gang ia harus menyerahkan kepada Guensche.
Akhirnya Bormann yang mengambil alih dan keluar. Di situ bebannya diambil alih oleh Erich Kempka lagi.
Ia tidak mau Bormann yang menaruh Eva di makamnya, karena Eva seumur hidup tidak suka kepada Bormann.
Saya menaruh kedua tangan saya di bawah mayat Hitler dan dua perwira mengangkatnya untuk membungkusnya dalam selimut abu-abu.
Begitulah kami mengangkatnya ke luar tempat perlindungan. Dekat pintu tempat perlindungan, di taman gedung kanselir kami taruh kedua jenazah berdekatan dalam sebuah lubang kecil.
Kami menyiram kedua mayat dengan minyak, lalu dinyalakan. Di taman sudah ada beberapa kebakaran sehingga sulit untuk menyalakan api pada jarak beberapa meter dari sana karena angin panas meniup api.
Brondongan artileri Rusia yang terus menerus tidak memungkinkan untuk mendekati kedua jenazah dan melemparkan korek api.
Saya kembali ke tempat perlindungan untuk mencari beberapa lembar bulletin berita yang ditujukan kepada Fuehrer.
Bormann yang menyalakannya. Saya yang melemparkan lembaran kertas itu ke mayat Hitler dan Eva yang sudah basah minyak. Api segera menyala.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR