Advertorial
Intisari-Online.com- Seperti dilansir dari Washington Post pada sciencealert.com, diterbitkan Senin di Nature Human Behavior.
Sebuah studi menunjukkan cara yang efektif untuk membujuk orang tua yang meragukan vaksin agar fokus pada dua nilai moral: kebebasan dan kemurnian individu.
Dibandingkan dengan orang tua yang menyetujui vaksin, orang tua yang enggan memvaksinasi sangat prihatin terhadap isu kebebasan dan kemurnian.
Dalam kerangka ini, kebebasan dikaitkan dengan kepercayaan akan tanggung jawab pribadi, kebebasan, hak kepemilikan dan penolakan terhadap keterlibatan negara mengatur kehidupan warganya.
Baca Juga:Terjual Rp6 Triliun, Inilah Lukisan Yesus Termahal di Dunia. Pembelinya? Pangeran Arab!
Sedangkan fokus isu kemurnian berpusat pada dan perlindungan dari kontaminasi vaksin.
Sebagian besar orang tua di seluruh negeri memvaksinasi anak-anak mereka.
Namun, keberadaan orang tua yang ragu dan menolak vaksin dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan tempat-tempat di mana ada komunitas anak-anak kurang sehat.
Wabah campak di Minnesota pada musim semi membuat 79 orang sakit dan 8.000 terkena virus.
Baca Juga:Museum Kemaluan Pria Ini Punya Koleksi Paling Komplet, dari yang Terkecil hingga Terbesar Semua Ada
Rekan Amin dan Emory melakukan survei online terhadap 1.100 orang tua Amerika yang memiliki anakberusia dibawah 13 tahun.
Mereka menemukan bahwa faktor bahwa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan atau pandangan politik tampaknya tidak mempengaruhi kekhawatiran vaksinasi.
Para peneliti Loyola melangkah lebih jauh, mereka menemukan bahwa nilai kemurnian dan kebebasan mempengaruhi tindakan mereka untuk pro atau kontra vaksin.
Penelitian terbaru lainnya menunjukkan bahwa religiositas, serta kekhawatiran tentang kemurnian moral, secara konsisten menimbulkan keraguan akan vaksin.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Buletin Kepribadian dan Sosial, para periset di Universitas Amsterdam dan Universitas Kent mengeksplorasi akar ideologi skeptisisme sains tentang perubahan iklim, vaksinasi dan modifikasi genetik pada makanan.
Berdasarkan survei online orang-orang di Amerika Serikat, peneliti menemukan semakin tinggi religiusitas semakin rendah kesadaran science yang berakibat rendahnya kesadaran vaksinasi.
Religiositas, kata mereka, adalah faktor utama, "melampaui ideologi politik, moral, dan tingkat membaca/ pendidikan."
Hal penting yang perlu disoroti adalah memberi pengertian tentang pentingnya vaksinasi terhadap anak-anak mereka.
Dengan orientasi vaksin dapat membantu anak dan orang lain bebas menjalani hidup dengan bahagia dan sehat.