Advertorial
Intisari-Online.com – Berawal dari menawarkan rokok, seorang veteran perang akhirnya berbahagia.
Tunawisma yang ia tawari rokot itu, tak lain dan tak bukan, adalah adik kandungnya sendiri, yang hilang hampir 30 tahun yang lalu.
Cerita berawal ketika Roy Aspinall (36 tahun), si veteran perang itu, baru saja menghadiri Misa Minggu.
Ayah enam anak yang pernah bertugas di Resimen Lancashire itu melihat seorang tunawisma.
(Baca juga:Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Saat itu, ia seperti merasakan sesuatu yang membuatnya jadi penasaran dengan tunawisma it. Ia pun mengajak tunawisma tersebut mengobrol.
Saat mereka mengobrol tiba-tiba Roy menyadari ia sedang berbicara dengan Billy White, adiknya yang terakhir ia lihat masih bayi di kereta dorong bayi.
Baik Roy dan Billy adalah putra dari Lorraine White.
Karena perceraian keluarga, Roy dibesarkan oleh seorang bibinya.
Sementara Billy tinggal bersama ibunya, yang kemudian dimasukkan ke panti saat ia berusia 10 tahun.
Dilansir dari situs Mirror, Jumat (1/12), kini Billy (28 tahun) telah tinggal bersama Roy di Wigan, Great Manchester, Inggris.
Kakak-beradik itu kembali bersama setelah terpisah hampir 30 tahun.
Ketika diminta bercerita tentang tunawiswa itu, Roy mengatakan bahwa ia sedang berjalan di halaman gereja untuk naik bus.
Kemudian ia melihat tunawisma itu sedang duduk di dinding batu.
(Baca juga:Kerahkan Jet Siluman Dalam Jumlah Besar, Sinyal Amerika Sedang Siapkan Serangan Dadakan Ke Korut)
(Baca juga:Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)
Roy seperti mengenali wajahnya. Ia seakan pernah melihatnya.
Tunawisma itu membawa tas kecil dan kantung tidur.
Roy mendekat dan menawarkan sebatang rokok dan mulai mengobrol dengan tunawisma itu.
Akhirnya ia bertanya apakah pria itu bernama William dan dijawab ‘ya’ tetapi orang-orang memanggilnya Billy
“Aku menangis ketika kami menyadari ini. Aku hanya bilang kepadanya untuk membawa barang-barangnya dan mengatakan untuk pergi bersamaku,” cerita Roy Aspinall.
Roy ingat ia hanya sekali bertemu ketika ia melihat adiknya yang masih bayi di rumah seorang saudaranya.
Karena perpecahan keluarga Roy diberikan kepada bibinya dan dibesarkan olehnya.
Selama empat tahun ia menyangka sang bibi adalah benar-benar ibunya, dan salah mengira bahwa sepupunya adalah saudara kandungnya.
Sementara Billy dibesarkan oleh Lorraine hingga pada usia 10 tahun ibunya meninggal dan ia pun dipindahkan ke sebuah panti.
Kemudian ia lebih banyak menghabiskan hidupnya dengan tinggal di jalanan, termasuk pada delapan bulan terakhir ini.
“Ibu kami seorang wanita yang luar biasa dan manis. Aku berharap Roy bisa bertemu dengannya, segalanya bisa menjadi berbeda,” kata Billy.
Roy menyetujuinya dan mengatakan: “Aku berharap bisa bertemu dengannya. Aku tidak pernah punya kesempatan. Aneh sekali mengatakan ‘adik’ atau ‘paman’. Aku tidak memilikinya.”
Billy mengakui hal ini adalah kesempatan tipis untuk terjadi, ia duduk di halaman gereja saat Misa Minggu ketika Roy lewat di sana.
“Aku hanya duduk di halaman gereja sebelum mencari tempat untuk membaringkan kepalaku. Pria ini menghampiri dan bertanya banyak hal padaku, tentang ibu dan adik perempuan. Kemudian ia bilang bahwa ia kakaknya. Awalnya aku tidak percaya padanya. Ini gila,” kata Billy.
Masih menurut Billy, ia selalu tahu bahwa ia punya kakak karena ibunya pernah menjelaskan segalanya.
(Baca juga:5 Tempat Wisata yang Harus Kita Kunjungi, Salah Satunya Ada Taman Neraka Lo!)
(Baca juga:Inilah yang Terjadi Jika Suami-Istri Berhubungan Seks Setiap Hari Selama Setahun)
Namun, ia tidak tahu apa-apa tentangnya atau bahkan bila ia tinggal di daerah yang sama.
Itu sebabnya ia masih merasa kaget dengan segala yang terjadi.
Setelah pertemuan itu, Roy langsung mengajak Billy tinggal di rumahnya dan kini mereka saling berdekatan.
Berkat bantuan Roy, kini Billy bisa mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan logistik.
“Hidupku berubah setelah Roy datang padaku. Ia menjagaku, seperti seharusnya seorang kakak. Kami tidak berhenti bicara sepanjang waktu, tetapi kini kami menjalani sisa hidup dengan saling mengenal satu sama lain,” kata Billy.
Masih menurut cerita situs Mirror, Roy Aspinall bekerja sebagai seorang sukarelawan di kelompok yang mendukung veteran di Wigan ED Place (Everyone Deserves Support).
Kata Roy, mereka punya banyak kemiripan, seperti minum kopi dengan susu dan dua butir gula.
“Untuk mengatkan aku punya seorang adik adalah sangat aneh tetapi terasa menyenangkan, tanpa tangisan. Ia tidak pernah jauh dariku sekarang,” tutup Roy Aspinall.