Advertorial
Intisari-Online.com – Banyak cara yang bisa dilakukan oleh anak-anak saat libur sekolah.
Tidak sekadar bermain atau bersenang-senang, tetapi membuat sesuatu yang berarti bagi orang lain.
Hal inilah yang dilakukan oleh Liam Hannon dari Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
(Baca juga: Batal Menikah, Wanita Ini Undang Tunawisma Untuk Berpesta)
Bocah berusia 10 tahun itu setiap minggu memberikan makan siang gratis bagi para tunawisma.
Ia akan berjalan kaki dan memberikan makan siang kepada tunawisma yang ditemuinya di jalan.
Dalam melakukan kegiatannya itu, Liam ditemani ayahnya, Scott Hannon, yang menarik gerobak kecil berisi makanan dan minuman.
Sementara Liam sendiri mendorong kereta bayi yang dinaiki oleh adiknya.
Begitu melihat ada tunawisma duduk di tepi jalan, ia langsung mengambil sebungkus makan siang dan memberikannya kepada tunawisma tersebut.
Sejauh ini murid kelas 5 itu sudah memberikan makan siang gratis kepada sekitar 300-an tunawisma di kotanya.
“Itu membuat aku benar-benar bangga sebagai ayahnya. Ditambah, itu adalah sesuatu yang menyenangkan kami dapat mengerjakannya bersama-sama sebagai ayah dan anak serta istriku dan bayiku. Liam memiliki hati yang besar,” jelas Scott Hannon pada ABC News.
(Baca juga: Sedih. Jadi Tunawisma, Pasangan Asal Kolombia Ini Tinggal Dalam Selokan Selama 22 Tahun)
Diceritakan, pada juni lalu, Liam mendekati ayahnya dan menyatakan keinginannya untuk melakukan semacam pelayanan masyarakat.
Segera saja ia menyiapkan makan siang dan membungkusnya, lalu diberikan kepada tunawisma.
Bocah itu memulai proyeknya yang diberi nama ‘Liam’s Lunches of Love’, dengan cara menyiapkan 20 paket makan siang setiap minggu.
Makanan itu berupa roti yang diberi selai kacang dan jeli yang dibungkus plastik.
Lalu, roti itu dimasukkan ke dalam kantung kertas coklet bertuliskan ‘Liam’s Lunches of Love’.
Awalnya pembelian roti dan minuman memakai uang mereka sendiri.
Namun, ayahnya kemudian meluncurkan kegiatan itu di laman GoFundMe untuk menggalang dana.
(Baca juga: Cinta antara Manusia dan Hewan Piaraannya: Tunawisma Ini Terus Menjual Limau Agar Kucingnya Tetap Bisa Makan)
Sejak itu, semula hanya 20 paket makan siang gratis, Liam bisa memberikan 60 paket makan siang setiap minggunya.
Kehadiran Liam selalu mendapat sambutan dari para tunawisma yang diberikan makan siang gratis itu.
Menurut Liam, banyak orang yang mereka bantu sesungguhnya orang yang menyenangkan.
Cara yang digunakan ini hanyalah sedikit kebaikan dalam hidup mereka.
Karenanya, mereka benar-benar butuh lebih banyak sukarelawan. Jadi, mereka dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan para tunawisma.
“Itu akan terasa benar-benar menyenangkan bisa membantu mereka,” tambah Liam.
Liam dan ayahnya juga bekerja sama dengan Hildebrand Family Self Help Center di Cambridge.
Mereka mengumpulkan peralatan sekolah bagi lebih 400 anak-anak yang mengalami kehilangan tempat tinggal.
Duet ayah dan anak Hannon telah memberikan 40 tas sekolah dan peralatan sekolah. Begitu kata Krystle Kelly, direktur Hildebrand Family Self Help Center.
“Memikirkan bahwa ada anak usia 10 tahun yang tidak mementingkan dirinya sendiri adalah mengagumkan,” kata Krystle Kelly.