Intisari-Online.com – Upaya Jerman Nazi untuk menciptakan bangsa super hancur berantakan karena menginjak-injak hak asasi manusia (HAM).
Kaum Jerman Nazi (Nationalsozialis) pimpinan Adolf Hitler tidak mengenal hak azasi orang lain.
Eropa hendak mereka ubah menjadi Walhalla (balairung megah) Jerman, yang khusus hanya akan dihuni oleh ras super, keturunan bangsa Aria (orang Eropa murni yang bukan keturunan Yahudi).
(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
Untuk itu, jutaan orang yang dianggap tidak super (termasuk penentang cita-cita gila itu) disingkirkan di berbagai kamp konsentrasi.
Rakyat Jerman yang pro (atau yang melempem, pasrah saja) didorong untuk menjalankan program "KB". KB-nya tidak berarti KB keluarga berencana seperti di Indonesia, tetapi "KB" dalam arti keluarga besar.
Bonus untuk keluarga beranak banyak
Untuk membawa penduduk Drittes Reich ("negara ketiga" impian kaum Nazi) sampai mencapai jumlah yang diinginkan Hitler (120 juta jiwa pada tahun 1980), para pejabat ditugaskan melakukan berbagai cara untuk mendorong angka kelahiran anak di kalangan rakyat.
Cara yang paling umum ialah memberikan pinjaman uang kepada para pasangan suami-istri, ketika mereka menikah.
Dengan kelahiran setiap anak, seperempat dari jumlah utang yang sudah mereka ambil dihapus.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR