Advertorial

Bahagia! Seekor Bayi Badak Hitam yang Langka Telah Lahir di Kebun Binatang Australia

Mentari DP

Penulis

Dulu badak hitam adalah spesies badak paling banyak di dunia, dengan jumlah 850.000 ekor. Namun sekarang, ahli menyebutkan jumlah hewan ini kurang dari 5.500 ekor.
Dulu badak hitam adalah spesies badak paling banyak di dunia, dengan jumlah 850.000 ekor. Namun sekarang, ahli menyebutkan jumlah hewan ini kurang dari 5.500 ekor.

Intisari-Online.com – Masih ingat unggahan Daniel Schneider, seorang ahli biologi di Twitter tentang Badak Putih Utara yang terakhir?

Pada Selasa (7/11/2017) melalui akun Twitter pribadinya, Daniel memperlihatkan Sudan, Badak Putih Utara jantan yang terakhir dan menuliskan kisah sedihnya tentang spesies Badak Putih Utara.

Tentu saja unggahan Daniel membuat beberapa orang bersedih.

Namun di tengah kesedihan itu, ada satu berita bahagia datang tentang badak. Berita itu datang dari Taronga Westren Plains Zoo di Australia.

(Baca juga:Sedih, Inilah Sudan si Badak Putih Utara Jantan Terakhir di Dunia dan Terancam Punah)

(Baca juga:(Video) Lucu, Beginilah Cara Badak Menggaruk Alat Kemaluannya yang Gatal)

Dilansir dari sciencealert.com, pihak kebun binatang baru-baru ini melaporkan bahwa mereka memiliki penghuni baru.

Ia adalah seekor bayi badak hitam yang baru, lahir dari ibu Bakhita dan ayah Kwanzaa.

Bayi badak hitam yang belum diberi nama itu adalah anak badak hitam kedua yang ada di kebun binatang tahun ini karena program pemulian badak hitam terpadu.

“Kami sangat senang dengan kedatangan seekor bayi badak hitam yang sehat yang lahir semalam pada tanggal 31 Oktober,” kata Scott Smitt, kru kebun binatang.

“Setiap kelahiran memang istimewa. Tapi mendapatkan dua bayi badak hitam yang lahir lahi dalam satu tahun yang sama sangat menarik. Kami sangat senang.”

Diketahui bahwa badak hitam (Diceros bicornis) sangat terancam punah.

Dulu mereka adalah spesies badak paling banyak di dunia, dengan jumlah 850.000 ekor. Namun sekarang, ahli menyebutkan jumlah hewan ini kurang dari 5.500 ekor.

Alasan utama angka tersebut menurun drastis adalah hilangnya habitat akibat pembukaan pertanian dan perburuan liar yang sangat agresif untuk tanduk binatang.

Dikatakan penjualan ilegal tanduk badak dihargai 60.000 US Dollar (Rp810 juta) per kilogam di pasar gelap.

(Baca juga:Butuh Pasangan untuk Selamatkan Spesiesnya, Badak Putih Langka Ini Buat Akun Tinder)

Jumlah badak hitam pernah mencapai titik terendahnya pada 1995. Saat itu, jumlah mereka hanya 2.410 ekor.

Oleh sebab itu, pihak kebun binatang di seluruh dunia telah menerapkan program pemulihan.

Toronga Westren Plains Zoo, yang memiliki habitat besar untuk spesies hewan ini, mengakuisis enam badak hitam untuk program pengembangbiakan pada tahun 1994.

Sejak saat itu, mereka telah melihat kelahiran 14 bayi badak hitam, dua bayi dalam satu tahun.

Artikel Terkait