Intisari-Online.com - Tinder merupakan aplikasi pencari jodoh yang paling banyak digunakan.
Baru-baru ini, penggunanya pun bertambah, bukan hanya manusia, tapi juga spesies badak putih langka.
Badak bernama Sudan ini membuka akun tinder dengan harapan menemukan pasangan, karena Sudan merupakan spesies badak putih utara jantan yang terakhir.
(Baca juga:Penasaran, Inilah yang Dilakukan Bayi Badak Sepanjang Hari!)
Di profil tindernya, Sudan menulis, ‘Aku tidak bermaksud menjadi terlalu sombong, tapi takdir spesiesku bergantung pada diriku. Aku bekerja dengan baik di bawah tekanan. Suka makan rumput dan bersantai di lumpur. Tidak masalah. Tinggiku enam kaki dan beratku 5.000 pon, jika itu penting.”
Para pelestari berharap profile Tinder milik Sudan akan membantu mereka menggalang dana sebanyak sembilan juta dolar untuk perawatan kesuburan karena berbagai percobaan agar Sudan bisa menghasilkan keturunan sudah gagal.
Ilmuwan akan menggunakan sperma Sudan untuk membuahi salah satu telur dari dua badak putih betina, Satu yang berusia 17 tahun, atau Najin yang berusia 27 tahun.
Embrionya kemudian akan ditanam di tubuh salah satu badak putih selatan yang jumlahnya lebih banyak.
(Baca juga: 12 Hewan Langka yang Belum Pernah Kita Dengar Sebelumnya, Nomor 9 Ditemukan di Indonesia)
Elodie Sampere, manajer marketing di perlindungan alam Kenya, Ol Pejeta, mengatakan: “Kami sudah mencoba berbagai cara agar mereka bisa kawin dengan alami.”
Untuk suasana yang kondusif, Sudan dan pasangannya juga dipindahkan dari kebun binatang ke alam bebas.
Mereka sempat beberapa kali berhubungan, tapi tidak ada yang menghasilkan anak.
Cula badak putih utara dijual seharga $50.000 perkilonya oleh para pemburu gelap, lebih berharga dibandingkan emas atau kokain.
Hal ini membuat para penjaga khawatir jika Sudan meninggal atau terbunuh sebelum mereka bisa mendapatkan dana yang cukup.
Pengguna yang swipe ke kanan di profil Tinder milik Sudan, akan secara otomatis terhubung dengan laman donasi milik Ol Pejeta Olpejetaconservancy.org.