Konsep ini mengacu pada prinsip bipolar (dua kutub) yang disebut rwa-bhineda: setiap hal memiliki sisi baik-buruk, positif-negatif, laki-perempuan, atas-bawah, dsb. Gambaran visual tentang ajaran ini nampak pada kain poleng yang sering tersampir pada patung-patung di Bali.
Ilmu pangleyakan, menurut Karji, salah satu dari 5 cabang ilmu pengiwa, yakni pangasren, pangeger, pangasih-asih, panangkeb. Mereka yang menguasai ilmu pangasren, misalnya, akan tampak lebih cantik atau tampan.
Dalam Iontar yang dikutipnya, Wayan Karji bilang ilmu-ilmu pengiwa ini harus selalu dirahasiakan. Bila mampu merahasiakan, dalam seratus kelahiran (reinkarnasi) yang bersangkutan akan selalu menemui kebebasan tertinggi.
Namun bila dibicarakan ke kanan-kiri, dalam seribu kelahiran akan menemui kehinaan, dan disoroti masyarakat serta terbenam di neraka Tambra Gohmuka. Barbara Lovric menyebut kehadiran "jalur kiri" atau "jalur nafsu" untuk mencapai kesempurnaan ini adalah bagian dari tradisi Tantrisme yang juga pernah, bahkan mungkin masih, hidup di Jawa.
Kedua jalur kiwa-tengen ini sepertinya tidak berhubungan. Tetapi sudah menjadi rahasia umum di Bali, banyak dukun yang belajar ilmu pengiwa lebih dulu, sebelum belajar penengen.
Sayangnya, dukun – dukun yang ditemui tidak mengakui hal ini. Barangkali selain karena "undang-undang" untuk merahasiakan leak tadi, mereka takut bakal "dicoba keampuhannya" oleh para praktisi dunia pangleyakan.
Kalau yang menjajal ilmu mereka lebih lemah, tidak apa-apa, mereka bisa menang. Kalau si pencoba lebih hebat, bisa berabe.
Belajar jalur kiri sebelum mempelajari jalur kanan, bukannya dilakukan tanpa dasar. Ngurah Harta - satu-satunya orang yang secara terbuka mengaku pernah mempelajari ilmu pangleyakan - bilang, "Untuk pengobatan penderita sakit akibat ilmu pengiwa, kadang-kadang diperlukan ilmu pengiwa juga."
Selain itu, menurut Karji, pada tingkat tertentu, pengiwa .ini menjadi bagian dari ilmu penengen juga.
Beberapa tempat di Bali seperti Sanur, Suwung, Sabha (Gianyar), Nusa Penida, atau Bangli, disebut sebagai tempat yang kekuatan leaknya ampuh, tapi sejauh ini tidak didapatkan keterangan tentang komunitas leak.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR