Advertorial

Misteri Bola Petir yang Menyelinap Bak Hantu ke Dalam Rumah

Moh Habib Asyhad

Editor

Kadang kala bola petir masuk ke dalam rumah melalui kaca jendela, seperti hantu menyelinap ke dinding. Jendelanya sendiri tidak rusak.
Kadang kala bola petir masuk ke dalam rumah melalui kaca jendela, seperti hantu menyelinap ke dinding. Jendelanya sendiri tidak rusak.

Intisari-Online.com – Misteri yang meliputi petir semakin tebal bila kita berhadapan dengan bola petir. Nama “bola” itu sendiri menyesatkan karena wujudnya amat beraneka.

Ada yang berbentuk bola basket berwarna kuning yang mendadak muncul bisa di dalam ruangan, bisa di udara terbuka.

Bola petir melayang-layang selama 1 – 10 detik, lalu meletus dan lenyap. Namun ada juga oran gmelaporkan telah melihat bola petir yang bertahan sampai 10 menit.

(Baca juga:Pulung Gantung, Misteri Bola Api yang Dianggap sebagai Pendorong Orang Bunuh Diri)

Kadang kala bola petir masuk ke dalam rumah melalui kaca jendela, seperti hantu menyelinap ke dinding. Jendelanya sendiri tidak rusak.

la bisa saja lenyap tanpa suara, gerakannya bisa perlahan, bisa berkelebat, terkadang tidak sekadar melayang tetapi berputar kencang pada porosnya.

Ada yang tampak jelas, yang lain samar-samar terselubung kabut atau cahaya. Ada yang transparan. Warnanya bermacam-macam, dengan tampilan berbagai rupa.

Kadang kala orang menyaksikan bola petir datang berduaan, bertiga, atau berupa bola besar yang kemudian pecah jadi kecil-kecil saat menyentuh sesuatu.

Baunya? Bau hangus, tapi ada juga yang bilang ia berbau ozon. Bunyinya? Menggumam, mendesis, bersiul, ret-tet-tet seperti petasan, kretek-kretek seperti krupuk di penggorengan.

Bentuknya? Bola berduri, lonceng, bola lonjong, dan tongkat. Yang lebih aneh, ada yang menyusup ke ruangan lewat lubang kunci dalam bentuk tongkat, lalu di tengah ruangan baru berubah menjadi bola!

Ukurannya pun amat bervariasi. Ada yang kecil sekali, sampai bisa menempel di ujung jari wanita, seperti yang terjadi tahun 1936. Rata-rata ukuran bola api ini berkisar antara 2,5 - 150 cm.

Tapi 8 Juni 1977, bola petir raksasa sebesar "bus" di Dyfed, Wales, Inggris, disaksikan seorang penjaga pantai. Untung saja, bola-bola api yang besar-besar hanya muncul di udara terbuka.

(Baca juga:Benarkah Bola Api Bukan Takhayul?)

“Sifat” dan “pembawaan”nya pun berbeda-beda, dari yang ngeri menakutkan karena merobek-robek atau membuat dinding rumah berlubang-lubang seperti baru diberondong senapan mesin.

Ada pula yang “halus budi bahasanya”, mendorong pintu hingga terbuka tnapa meninggalkan bekas apa pun!

Senang berburu hewan

Yang membuat ilmuwan bingung, bola petir, tampaknya tidak mengikuti hukum yang lazim diikuti fenomena listrik. Ia tidak tertarik pada konduktor, logam atau air, tetapi malah hadir di sembarang tempat.

Ia seperti makhluk hidup cerdas, yang punya rasa ingin tahu. Coba saja bayangkan tingkah lakunya ini: mengitari atau membututi manusia, “menyelidiki” sudut-sudut ruangan, melayang sambil kadang kala berhenti mengapung di atas sesuatu, seperti sedang “mengamati” barang itu.

Suatu hari di tahun 1928 terjadi badai di Jim Thorpe, Pennsylvania, AS. Pendeta John Henry Lehn sedang asyik di kamar mandi. Lalu tampak sebutir bola petir berwarna kuning sebesar buah anggur di luar jendelanya.

Bola itu masuk begitu saja menembus tirai jendela, tanpa merusaknya, tanpa suara, lalu “memutari” kaki si pendeta sebentar, melompat genit ke wastafel, melelehkan rantai wastafel yang dari baja, akhirnya menghilang di lubang pembuangan wastafel.

Beberap aminggu kemudian si pendeta “didatangi” bola semacam itu lagi, tetapi kali ini bola petir “mengontrol” bak mandinya, (lagi-lagi) melelehkan rantai bajanya.

Menurut catatan astronom Prancis Camille Flammarion di akhir abad XIX, meskipun bola api sanggup membuat kerusakan besar bahkan kematian, terhadap manusia ia relatif “berbaik hati”.

Misalnya saja, pernah terjadi bola petir bergerak pelan menyeberangi tanah pertanian menuju kandang kuda. Di situ ada dua anak kecil sedang berteduh. Ketika salah seorang anak menendang bola itu, si bola meledak, terjadi ledakan besar, dengan memakan korban 11 ekor sapi tewas, tapi ekdua anak sehat-sehat saja.

Ada lagi bola petir lain yang mengitari seorang gadis kecil, lalu menyerang anak kucing yang dipangku si anak. Si kucing langsung mati seketika, tapi anak gadis itu selamat.

(Baca juga:8 Hewan Terbesar di Dunia, Ada yang Tingginya Melebihi Pemain Bola Basket NBA)

Sampai sekarang belum ada teori yang bisa menjawab fenomena aneh si bola petir. Pemunculannya di dalam ruangan barangkali bisa dijelaskan begini: tenaga listrik dari badai menyebabkan udara dalam ruangan berionisasi.

Terbentuklah plasma berbentuk bola yang kemudian menghilang begitu tenaga listriknya hilang. Namun, sulit diterima akal, mengapa para bola petir cuek terhadap konduktor, malah senang sekali berburu hewan!

Lagi pula, seperti yang dikatakan penulis sains Gordon Stein, "Penjelasan yang berlaku bagi bola petir berumur satu detik tidak dapat diterapkan pada yang berumur sepuluh detik, karena yang terakhir ini membutuhkan energi demikian besar sehingga kita belum tahu bagaimana energi sebesar itu dapat terbentuk," tulisnya.

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi September 1997, dengan judul asli Mengintip Misteri di Balik Petir)

Artikel Terkait