Kelompok hak asasi manusia di Thailand mengatakan hukuman fisik dan penganiayaan adalah hal biasa di militer.
(Baca juga: Cut Nyak Dien, Pahlawan Aceh yang Makamnya Baru Diketahui Setengah Abad Setelah Kematiannya)
Sementara pihak militer menanggapi tuduhan keluarga korban dengan menggelar konferensi pers.
Menurut dokter rumah sakit tentara, sejumlah organ vital korban dikeluarkan untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut setelah pemeriksaan fisik tubuh tidak menemukan penyebab kematian.
Dia menambahkan, organ vital korban akan diserahkan kepada pihak keluarga setelah pemeriksaan selesai.
Sedangkan untuk tuduhan penganiayaan saat ini masih ditindaklanjuti, namun mereka menyebut hal itu tidak menyebabkan kematian korban.
(Agni Vidya Perdana)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Jenazah Calon Tentara Dikembalikan dengan Otak dan Jantung Hilang”
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR