Intisari-Online.com - Pasukan khusus TNI, meskipun dalam latihan-latihan keras dan ekstremnya selalu dirahasiakan, hasilnya yang mencengangkan itu kadang kerap dipamerkan.
Tujuan dari pameran kemampuan ekstrem itu, salah satunya, adalah untuk menggoncang kelompok-kelompok bersenjata atau teroris yang dianggap berpotensi menggoyang stabilitas negara.
Kadang juga dipamerkan kepada para pejabat tinggi militer negara lain yang sedang mengunjungi salah satu markas militer. Dengan begitu, para pejabat tinggi itu bisa menilai seperti apa kuaifikasi kemampuan pasukan khusus TNI.
(Baca juga: Pernah Bertempur Melawan Pasukan Khusus Inggris, Bikin Kostrad Mudah Taklukkan Kekuatan Pro PKI)
(Baca juga: Pasukan Khusus Filipina Masih Kewalahan Menghadapi Militan ISIS Dan Berharap Bantuan dari TNI)
Selain itu juga untuk memberi pesan penggertak (deterrent) agar “tidak main-main” dengan pasukan khusus TNI.
Pasukan khusus dari Korp Marinir TNI AL misalnya, setiap ada pejabat baru dari komandan Korps Marinir AS (USMC) di kawasan Pasifik, pejabat baru itu selalu berkunjung sebagai cerminan bahwa para marinir sedua adalah bersaudara (marine brotherhood).
Demi menjamu tamu pejabat tinggi yang notabene pasukan tempurnya bisa saja suatu kali berhadap-hadapan dalam suatu front pertempuran, pejabat bersangkutan sengaja dijamu dengan atraksi ekstrim pasukan khusus Korps Marinir TNI AL Datasemen Jalamangkara (Denjaka).
Cotoh kasus, saat Komandan Korps Marinir AS untuk kawasan Pasifik Letjen Duane D Thiessen berkunjung ke Markas Marinir di Cilandak pada bulan Februari 2012, ia diterima oleh Komandan Korps Marinir Letjen (Mar) M Alfan Baharudin dengan atraksi ekstrem pasukan elit Denjaka.
Ada satu momen yang membuat Letjen Duane sampai geleng-geleng kepala adalah ketika satu grup pasukan Denjaka mempergakan adegan operasi antiteror dan pembebasan sandera.
Aksi nyata pasukan Denjaka yang seharusya berlangsung dalam kawasan yang terisolir itu dilaksanakan di depan pasukan Korps Marinir yang sedang menggelar upacara sambutan kehadiran Letjen Duane menggunakan peluru tajam.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR