(Baca juga: Pesawat yang Pernah Intai Indonesia dan Picu Penyerahan Irian Barat ke Indonesia Itu Siap Pensiun)
Tujuan penerbangan di pagi hari yang masih berkabut itu adalah untuk menghidupkan kembali rute dari kawasan Agats (South Coast) yang terhenti sejak pertengahan Januari 1963.
Rute penerbangan Biak menuju Agats terhenti setelah satu-satunya pesawat Beaver yang rutin terbang mengalami kecelakaan di kawasan Pirimapun.
Sebelum terbang menuju Agats, Beaver PK-68D, terlebih dahulu terbang ke arah Kokonau unuk mengisi bahan bakar.
Penerbangan menuju Kokonau ini akan melintasi udara di atas lembah Enarotali yang pemandangannya sangat indah jika dilihat dari udara.
Karena ketiga awak Beaver semuanya merupakan pilot, mereka menerbangkan pesawat secara bergantian.
Dalam penerbangan awal itu, Captain Pratomo mendapat jatah terbang giliran pertama, sementara kedua rekannya istirahat sambil tiduran.
Saat itu penunjuk ketinggian terbang pesawat, altimeter, berada pada posisi ketinggian 14.000 kaki sehingga aman dari halangan puncak bukit dan pegunungan di sepanjang jalur penerbangan yang telah ditentukan.
(Baca juga: Kisah Ajaib di Balik Jatuhnya Pesawat Dakota AURI yang Ditembak oleh Pesawat Tempur Belanda pada Operasi Trikora)
Terjebak di Eranotali
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR