Advertorial

Stephen Hawking: Kecerdasan Buatan Bisa Jadi Peristiwa Terburuk dalam Sejarah Peradaban Manusia

Ade Sulaeman

Editor

Fisikawan Stephen Hawking mengingatkan tentang bahaya teknologi kecerdasan buatan ini.
Fisikawan Stephen Hawking mengingatkan tentang bahaya teknologi kecerdasan buatan ini.

Intisari-Online.com - Teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) tengah naik daun.

Makin banyak perusahaan mengembangkan teknologi AI ini.

Namun, fisikawan Stephen Hawking mengingatkan tentang bahaya teknologi kecerdasan buatan ini.

Seperti dikutip CNBC, Selasa (7/11), Hawking mengatakan, kemunculan kecerdasan buatan suatu saat bisa menjadi peristiwa terburuk dalam sejarah peradaban manusia.

(Baca juga: Super Canggih, Ini 3 Prototipe Tank Israel Terbaru, Punya Kecerdasan Buatan)

"Kecuali manusia menemukan cara untuk mengendalikan perkembangannya," kata Hawking. Dia mengatakan, secara teori, komputer dapat meniru kecerdasan manusia dan bahkan melampaui.

Ia tak menampik bahwa teknologi AI bisa membantu manusia, seperti mencegah kerusakan alam, atau memberantas kemiskinan dan penyakit.

"Tapi kita tidak tahu, apakah kita akan dibantu oleh AI secara tak terbatas, atau diabaikan olehnya atau mungkin hancur karenanya," kata Hawking saat saat berbicara di konferensi teknologi di Lisbon, Portugal.

Menurut Hawking, jika tidak belajar mempersiapkan diri dan menghindari potensi risikonya, AI bisa menjadi peristiwa terburuk dalam sejarah peradaban.

"Ini membawa bahaya, seperti senjata otonom yang kuat dan bisa juga membawa gangguan besar pada perekonomian," imbuh dia.

CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk baru-baru ini juga mengkhawatirkan pengembangan kecerdasan buatan yang makin masif.

(Baca juga: Agama Baru Itu Bernama ‘Jalan Masa Depan’, Pendirinya Mantan Pegawai Google, Tuhannya Kecerdasan Buatan)

Ia bahkan mengatakan, pengembangan kecerdasan buatan tanpa pembatasan dapat memicu perang dunia ketiga.

(Khomarul Hidayat)

Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul “Stephen Hawking ingatkan bahaya kecerdasan buatan”.

Artikel Terkait