Advertorial
Intisari-Online.com – Walaupun Konfusius yang bijak berpendapat tidur yang nyaman itu cukup berbantal tangan, orang Cina zaman dulu ternyata cukup banyak membuang tenaga, waktu, dan uang untuk mendesain bantal, dari yang cantik artistik sampai yang multiguna.
Berabad-abad lamanya mereka bergelut mengembangkan seni mendesain bantal dengan berbagai sarana.
Namun sejak awal abad ini penggunaan bantal kuno di Taiwan mulai tergeser oleh produksi masal bantal dacron, kecuali di kalangan generasi tua.
(Baca juga:Lucu, Ada Robot Bantal Berekor yang Bisa Menggantikan Hewan Peliharaan)
(Baca juga:Waspadalah, Ada Jutaan Binatang Kecil yang Hidup dan Mati di Bantal Kita, Bisa Menyebabkan Alergi)
Di Cina, bantal tradisional masih lazim digunakan di desa atau daerah terpencil di pegunungan. Lain dengan di Taiwan. Sebagian besar bantal antik di sana sudah masuk museum dan terpajang sebagai koleksi saja.
Tampaknya, sejarah bantal di Cina sama tuanya dengan catatan sejarah negeri itu. Simbol ketenteraman, kebahagiaan, dan cinta itu diungkapkan melalui sajak dan lagu yang terdapat dalam kitab lagu-lagu yang berasal dari abad III dan IV SM.
Dari dinasti ke dinasti bentuk dan modelnya berubah-ubah. Bahkan bantal-bantal indah yang dulu digunakan kalangan istana kini tersimpan sebagai kekayaan nasional.
Di antara bantal itu ada yang khusus untuk jenazah, terbuat dari batu giok yang diketemukan di kuburan dari zaman dinasti Han (206 SM - 7 M).
Yang lain berasal dari dinasti Sung (960 - 1279) dan Yuan (1277 - 1368), terbuat dari tembikar dengan bentuk rumit dan berglasur putih. Alas kepala dari kedua periode itu lebih nampak seperti istana mini daripada bantal.
Jangan bayangkan bantal tradisional Cina seperti bantal orang Barat yang empuk. Benda itu bisa terbuat dari berbagai bahan yang keras.
Berdasarkan bukti-bukti etimologi, bantal pertama konon terbuat dari kayu. Soalnya, kata Cina untuk bantal, chen, mengandung komponen karakter mu yang artinya kayu.
Menurut beberapa ahli, bantal, sebagaimana juga ranjang, dulu memang sengaja dibuat dari bahan yang tahan lama, murah, dan mudah, misalnya kayu dan bambu.
Selain itu, menurut tradisi, bantal yang keras konon baik bagi leher, sama halnya dengan ranjang kokoh yang baik bagi punggung. Berdasarkan tinggi dan bentuk bantal-bantal itu, bisa disimpulkan, orang Cina zaman dulu umumnya tidur telentang atau miring.
Materi tergantung musim
Materi bantal ternyata bermacam-macam. Ada yang dari rotan, kulit, tanduk, emas, batu giok, batu, keramik, kristal, batu akik, batu amber, gelas, katun, dan sutera. Sutera dan katun dipakai untuk bantal musim dingin, karena mengisolasi panas.
Beberapa bantal keramik dapat diisi dengan air hangat, seperti botol air panas. Tapi, rotan, bambu, kulit, batu giok, keramik, kristal, dan batu akik lebih cocok untuk bantal musim panas.
Bantal-bantal macam itu sering kali dibungkus dengan kain. Bantal dari kain dan bantal kulit biasanya diisi dengan jerami, kapas, kain perca, daun teh, atau sekam.
Beberapa bantal istimewa bahkan diisi jamu-jamuan seperti bunga seruni untuk mengobati sakit kepala atau pusing-pusing.
Bambu, selain menarik, harganya pun tidak mahal. la banyak digunakan untuk berbagai peralatan rumah tangga, termasuk bantal. Yang umum dipakai, karena sejuk, bantal serpihan bambu. Tapi, ada juga yang terbuat dari satu bambu tunggal yang besar.
Seperti bantal kayu, bantal yang terbuat dari umbi bambu sederhana hiasannya, namun anggun. Polesan alami lebih disukai, dengan sedikit torehan huruf Cina untuk mempermanis.
Bantal macam itu banyak dipakai di Taiwan pada masa dinasti Qing (1644 - 1911).
Seni dekorasi betul-betul diutamakan dalam pembuatan bantal. Desain pada bantal keramik misalnya, berupa torehan dan cap, berglasur warna-warni mulai dari pola bunga warna biru-putih yang klasik, sampai desain berpola abstrak seperti pada pola modern.
Bantal kulit lain lagi hiasannya. Biasanya berupa kaligrafi sajak dua baris dan lukisan pemandangan alam. Sedangkan bantal kain selalu dihiasi dengan sulaman yang menarik.
Manjur untuk mengusir setan
Hiasan pada bantal-bantal kuno menggambarkan adat istiadat masa pembuatannya. Simbol dan motif seni dalam bentuk permainan kata dulu amat populer.
Yang, atau domba, sangat digemari karena lafalnya mirip dengan hsiang yang berarti beruntung. Contoh lain adalah rusa, bahasa Cinanya, lu, bunyinya sama dengan kata yang berarti gaji.
Ornamen bunga-bungaan juga umum dibuat. Bunga peony misalnya melambangkan kemakmuran, sedangkan bunga teratai kemuliaan.
Bagaimana dengan bantal keramik yang kebanyakan berbentuk harimau, macan kumbang, atau beruang?
Konon, binatang-binatang itu manjur untuk mengusir setan. Malah bagi kaum ibu, merupakan jimat untuk memperoleh anak laki-laki! Bantal bentuk binatang macam itu terutama amat populer pada masa dinasti Tang (618 - 907).
Akan halnya bantal keramik di masa dinasti Sung dan Yuan sering kali dihiasi dengan lukisan orang, bunga, burung, atau pemandangan, pohon bambu, serta adegan-adegan dari pementasan opera.
Lebih lucu lagi bantal kayu tradisional suku-suku pribumi Taiwan. Mereka mengenal bantal komunal, karena dipakai beramai-ramai. Ada yang panjangnya beberapa kaki.
Motif hiasannya: orang sedang menari, wajah-wajah manusia, rusa, dan ular yang menjadi lambang kekuasaan.
Beberapa bantal tampak benar mencerminkan nilai bangsa Han. Seperti misalnya, bantal kayu berbentuk peti mati.
Kata peti mati dalam bahasa Cina adalah kuantsai, yang bunyinya mirip dengan kata kuan yang artinya pangkat sebagai pegawai negeri. Sedangkan kata tsai berarti kekayaan. Dari situ nampak benar apa yang terpenting bagi orang Han.
Tapi, tahukah Anda, kalau bantal antik tak cuma asal cantik tapi juga mempunyai variasi fungsi? Tabib Cina, yang sekarang kita kenal sebagai sinse, biasanya mempunyai bantal khusus untuk meletakkan lengan pasiennya.
Bantal kecil ltu digunakan pada saat ia akan memeriksa denyut nadi si pasien. Maka dari itu bantal itu disebut "bantal denyut nadi".
Ada lagi bantal yang didesain untuk menopang punggung, sedangkan lainnya dibuat untuk bahu, pinggang, tangan, atau kaki. Ada bantal multiguna berbentuk kotak yang dipakai sebagai tempat menyimpan dokumen penting, perhiasan, atau barang-barang berharga lainnya.
Sebagian besar bisa dikunci. Lalu, apabila si pemilik ingin beristirahat pada malam hari berbantalkan kotak itu, jadilah bantal tersebut sebagai kotak antimaling yang ampuh.
Para kolektor berspekulasi, kotak bantal macam itu juga dipergunakan untuk membawa barang berharga dan pernik-pernik barang pribadi apabila seseorang sedang bepergian.
Bantal lipat kecil juga didesain untuk keperluan bepergian.
Dengan demikian entah ia cendekiawan keliling atau pedagang, dapat tidur lebih nyenyak di perjalanan, daripada berbantal tangan seperti yang pernah dianjurkan KonfusiuS. (Amy Lo/Tje)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi April 1993)