Advertorial

Studi Ilmiah Menegaskan, Gagasan tentang Manusia Bisa Hidup Selamanya Itu Omong Kosong

Moh Habib Asyhad

Editor

Garis besarnya, penelitian terbaru ini menunjukkan pada kita bahwa memecahkan satu masalah hanya akan membuat yang lainnya lebih buruk.
Garis besarnya, penelitian terbaru ini menunjukkan pada kita bahwa memecahkan satu masalah hanya akan membuat yang lainnya lebih buruk.

Intisari-Online.com -Jika Anda berharap bahwa sains bisa menemukan cara untuk membuat orang hidup selamanya atau awet muda, ada kabar buruk, itu tidak mungkin terjadi.

Para ilmuwa menyebut ide itu omong kosong belaka.

Belakangan ini, harapan untuk hidup selamanya meningkat secara dratis. Tapi para pengharap itu harus mau menerima kenyataan pahit.

(Baca juga:Kok Bisa Panjang Umur, Apa Sih yang Dimakan dan Diminum Ratu Elizabeth ketika Sarapan, Makan Siang, dan Makan Malam?)

Sebuah studi oleh periset dari University of Arizona menjelaskan bahwa “tidak mungkin” untuk mengalahkan Sang Waktu.

“Penuaan secara matematis tak terelakkan. Sungguh tak bisa terelakkan. Secara logis, secara teoritis, secara matematis, tidak ada jalan keluarnya,” ujar Joanna Masel, profesor di UA dan penulis studi ini.

Penelitian ini secara resmi diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Sebagian besar upaya mengekang penuaan berfokus pada perilaku sel di dalam tubuh tempat ia tumbuh dan mati.

Mereka yang menginginkan selalu muda pada dasarnya memaksa tubuh mereka menghasilkan sel-sel yang berperilaku seperti saat mereka muda—sementara mereka tidak sadar cara itu justru akan mempercepat perkembangan sel kanker.

Garis besarnya, penelitian terbaru ini menunjukkan pada kita bahwa memecahkan satu masalah hanya akan membuat yang lainnya lebih buruk.

Sel kanker tumbuh secara intens dan menjadi lebih banyak seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Sehingga, mempercepat sel-sel sehat yang lamban hanya akan menyebabkan sel kanker yang mematikan itu mempersingkat hidup Anda.

“Jika Anda menyingkirkan sel-sel yang kurang berfungsi dan lamban, maka itu memungkinkan sel-sel kanker berkembang lebih baik,” nasihat Paul Nelson, yang memimpin penelitian tersebut.

“Sementara jika ingin menyingkirkan, atau memperlambat laju sel-sel kanker, Anda harus menumpuk sel-sel lamban …”

Intinya, Anda akan selalu terjebak pada kondisi ini: sel-sel tua yang lambat yang mendorong Anda lebih dekat pada kuburan atau sel kanker yang sangat kuat yang melakukan hal yang persis sama—bahkan kadang lebih cepat.

Bagi kita, nampaknya menjadi tua adalah apa yang memang seharusnya terjadi. Bukan begitu?

Artikel Terkait