Contohnya, membandingkan kemalangan diri sendiri dengan orang lain.
(Baca juga: Sesombong Apakah Diri Anda? Kuis Ini akan Membongkarnya)
(Baca juga: Sombong itu Perlu! Seberapa Besar Anda Membanggakan Diri Sendiri?)
Ada sebagian orang yang menganggap dirinya tidak pantas menerima kemalangan yang lebih buruk dari orang lain.
Ini pun dapat disebut keangkuhan.
Atau dalam persaingan kerja, ada orang yang cenderung merasa dirinya lebih baik dari kompetitor lainnya sehingga tidak pantas untuk dipecat/diturunkan jabatannya.
Ironis memang, karena banyak orang yang menganggap dirinya “lebih baik” dan “lebih tinggi” dari pada orang lain.
Sayangnya, tidak mudah juga untuk memperingatkan seseorang ketika ia terjebak dalam perilaku ini.
Kecuali ia menyadarinya sendiri dan terbuka untuk dievaluasi.
Sebetulnya tidak masalah menganggap diri kita lebih beruntung, lebih bahagia, atau lebih disukai orang lain.
Tapi lebih baik mengekspresikannya dalam rasa syukur ketimbang meremehkan orang lain.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR