Intisari-Online.com - Berbeda dengan optimisme, meninggikan diri bukanlah suatu kualitas psikologis yang seharusnya dimiliki manusia.
Optimis adalah strategi untuk sukses dalam kehidupan, berbeda dengan keinginan untuk meninggikan diri.
Sayangnya sering kali orang terjebak dengan meninggikan dirinya sendiri namun dibungkus dengan optimisme.
Hal ini membuatnya menyombongkan diri dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain secara ekspilisit.
(Baca juga: Untuk Kamu Yang Sukses Jangan Sombong Dulu, Siapa Tahu Itu Karena Doa Orang Yang Mencintaimu Dengan Tulus)
Sehingga akhirnya orang merasa diremehkan dengan sikapnya itu.
Salah satu tanda orang yang menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain adalah menyombongkan diri serta menonjolkan keakuannya agar diakui banyak orang.
Ia tidak akan segan mengatakan, “saya adalah..”, “saya itu..” “kalau saya sih..”
Ketika seseorang mengungkapkan pernyataan komparatif dengan orang lain, ia telah menunjukkan sebuah keangkuhan yang eksplisit.
Dan masalahnya, orang yang mendengarnya merasa kecil hati.
Psychologytoday.com juga menyebutkan bahwa meninggikan diri berkedok optimisme ini tidak selalu disadari seseorang.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR