Mulai dari asupan cair seperti air susu ibu (ASI) sampai masa anak harus mengunyah.
(Baca juga: TOGA: Tomat Dongkrak Nafsu Makan Anak)
(Baca juga: Membangkitkan Selera Makan Anak)
Jika sudah tiba masanya anak mengasup makanan, orangtua juga harus memiliki kesadaran untuk memperkenalkan makanan yang mulai padat meski tidak mudah pada awalnya.
Biasanya orangtua akan menghentikan memberi perubahan tekstur pada asupan jika anak malah menjadi rewel dan tidak mau makan.
Misalnya jika biasanya makan bubur, ketika dikenalkan dengan nasi yang lebih kasar, anak tidak mau makan bahkan hingga muntah.
Orangtua menjadi khawatir dan malah tetap memberikan bubur saja padahal sudah waktunya anak makan asupan dengan tekstur lebih kasar.
Sebagian orangtua malah akan memberi susu saja jika anak tidak mau makan.
Padahal hal itu salah kaprah.
Dalam Forum Ngobras, dokter spesialis gizi, Diana Suganda menjelaskan bahwa memberi asupan kepada anak jangan asal kenyang, tapi komposisinya harus seimbang.
“Jangan ganti makanan dengan susu, atau memberikan susu sebelum makan,” jelasnya dalam forum Ngobrol Bareng Sahabat pada 23 Oktober 2017.
Diana juga menyinggung supaya orangtua ‘tega’ mengenalkan rasa lapar kepada anak.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR