Ketika Ensign Thom dipromosikan ke divisi lainnya, PT-109 dikomandani oleh Letnan John Fitzgerald Kennedy (JFK) yang kelak akan menjadi presiden AS terpopuler.
Ketika JFK diagkat sebagai komandan kapal PT-109 pada 24 April 1943 kondisi medan perag Guadalcanal sedang genting.
Tugas awal JFK dan 12 rekannnya adalah mendukung operasi Sekutu saat menginvasi pulau Rendova.
Beberapa hari kemudian tepatnya pada 2 Agustus 1943, PT-109 dan 14 kapal PT lainnya diperintahkan menuju perairan antara Ferguson Passage dan Selat Blackett untuk menghadang kapal-kapal perang Jepang.
Jalur sibuk Tokyo Express itu merupakan perairan yang berlokasi dekat dengan New Georgia di Kepulauan Solomon.
Dalam pertempuran awal, 15 PT ternyata gagal menenggelamkan destroyer-destroyer Jepang karena kurang koordinasi dan cara kerja torpedo yang tidak akurat.
(Baca juga: Hercules C-130B, Soekarno, John F. Kennedy dan CIA
Semua PT pun diperintah berkumpul lagi untuk melakukan rekoordinasi.
PT-109 yang mendapat perintah itu mulai bergerak ke pangkalan pada pukul 02.00 sambil melaksanakan patroli.
Di malam yang gelap gulita dan tanpa terang bulan itu, awak PT-109 berlayar dengan satu mesin untuk menghindari besarnya riak air sehigga tidak mudah dideteksi pesawat tempur Jepang.
Awak PT-109 yag berlayar tanpa dilengkapi radar tiba-tiba mendegar deru mesin kapal destroyer yang melaju pada kecepatan antara 50-75km/jam.
Semua awak termasuk JFK terkejut ketika melihat sebuah kapal destroyer Jepang bernama Amagiri, yang sedang melaju ke arahnya dan jaraknya makin mendekat.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR