Intisari-Online.com -Seorang jurnalis dan komentator di televisi bernama Jeff Greenfield memulai terkaannya saat agen Secret Service, pasukan pengamanan presiden Amerika, memutuskan untuk tidak melepas plastik pelindung kaca dari air hujan di limousine sang presiden. Versi Greenfield, seharusnya peluru yang dimuntahkan Oswald, si pembunuh presiden, hanya akan melukai Kennedy, walaupun tetap menembus kaca, jika plastic pelindung itu tetap ditempel di kaca mobil.
“Prakiraan cuaca mengatakan bahwa sepanjang akhir pekan itu akan turun hujan,” kata Greenfield. “Langit yang cerah saat itu juga menjadi bahan perbincangan yang menarik tentang spekulasi pembunuhan Kennedy selama hampir 50 tahun,” sambung Greenfield.
Greenfield juga mengasumsikan perjalanan sejarah yang berbeda, ketika Wakil Presiden Lyndon Johnson diperiksa terkait catatan kekayaan yang tidak wajar dan diturunkan dari Partai Demokrat pada 1964. Kennedy akan dipilih kembali saat itu. Namun alih-alih meningkatkan serangan Amerika ke Vietnam, Kennedy akan mempertimbangkan hal itu, bahkan bisa dipastikan akan menarik kekuatan Amerika dari Vietnam di masa jabatan Kennedy yang kedua.
Untuk Rusia, Kennedy mungkin memutuskan untuk menyelesaikan masalah dengan Perdana Menteri Soviet Nikita Khrushcev dengan membuat kunjungan kenegaraan ke Moskow, dengan harapan bisa mengurangi ketegangan Perang Dingin.
Greenfield juga memprediksi Kennedy akan membuka hubungan dengan Cina sebelum kunjungan Presiden Nixon pada 1972. Greenfield percaya Kennedy akan mengegolkan penerapan kesamaan hak warga negara dengan cara menggunakan veteran militer kulit hitam sebagal senjata politik melawan saingan politiknya.
Pengarang buku lainnya percaya bahwa Kennedy tidak sesukses Johnson dalam menjalankan Program sosial “Great Society di pertengahan tahun 1960-an.
“Setelah pemilu tahun 1964, saya yakin Kennedy akan mengesahkan rancangan undang-undang hak warga negara,” kata Larry Sabato, ahli politik di University of Virginia, dan pengarang buku “The Kennedy Half Century: The Presidency, Assassination, and Lasting Legacy of John F. Kennedy.”
Kennedy's efforts in domestic policy and foreign affairs may have been sidetracked by his personal peccadilloes, namely his insatiable appetite for women.
Usaha Kennedy dalam membuat kebijakan dalam dan luar negeri mungkin sedikit teralihkan oleh “kelemahan” Kennedy, yaitu nafsunya yang besar terhadap wanita.
Kennedy dikabarkan punya affair dengan banyak wanita, termasuk PSK dan para sosialita. Pasukan pengamanan presiden, Secret Service kerap khawatir bahwa perilaku presiden itu akan membuka pintu lebar untuk mata-mata atau upaya pembunuhan. Apakah skandal dengan para wanita ini bisa menjadi bumerang kalau dia mencalonkan diri kembali pada 1964?
Sabato berpendapat, perilaku itu tidak akan menyerang balik sang presiden. Di saat-saat itu, media Washington merupakan bagian dari tim White House, dan Kennedy tahu bagaimana “bermain” dengan awak media tersebut.
“Banyak sekali wanita (yang ada affair dengan Presiden –Red. )” kata Sabato. “Cepat atau lambat pasti akan terkuak juga, sih. Dugaan saya setelah masa jabatan yang kedua,” lanjut Sabato.
Jeff Greenfield mencatat bahwa sebagai senator di akhir tahun 1950-an, skandal asmara Kennedy dengan seorang staf Capitol Hill direkam oleh pasangan ini. Namun dengan upaya keras yang dilakukan oleh Kennedy dan sang wanita, skandal ini hanya diungkap oleh sebuah majalah neo-Nazi sebagai alat propagandanya. “Sekarang mungkin rekaman macam itu sudah tersebar luas di Youtube,” lanjut Greenfield.
Buku yang ditulis Greenfield berakhir dengan memutarbalikkan plot, termasuk kisah sang presiden dengan istrinya, Jacqueline. Namun tetap, dia berpendapat bahwa kisah yang bisa mengguncangkan Amerika ini akan tetap dipendam dan sunyi selama Kennedy tetap hidup dan menjabat presiden. (Discovery.com)