Advertorial
Intisari-Online.com – Jauh sebelum ada smartphone dan headset VR, di dunia baru ada satu mainan hewan peliharaan virtual.
Mainan berbentuk telur ini dikenal dengan nama Tamagotchi.
Mainan berbentuk telur ini diluncurkan kali pertama di Amerika Serikat sekitar 20 tahun lalu, setelah diluncurkan di negara asalnya, Jepang, pada 1996. Mainan itu pun jadi populer dimana pemiliknya bisa menetaskan dan membesarkan karakter hewan digital mereka sendiri.
(Baca juga:Paus Fransiskus Tidak Pernah Menonton Televisi Sejak Tahun 1990)
Menyambut kehadirannya yang telah berusia 20 tahun, Tamagochi buatan perusahaan mainan Bandai ini bakal diluncurkan kembali. Hanya saja, bentuknya menjadi lebih kecil dan lebih sederhana.
Mainan ini bisa untuk gantungan kunci atau dikaitkan ke ikat pinggang atau dompet. Atau, bisa dikaitkan ke kover smartphone agar bisa terpantau terus, mengingat orang masa kini tidak bisa terlepas dari gadgetnya setiap hari.
Tamagochi mini ini dijual seharga 15 dolar atau Rp195.000. Untuk itu, peminatnya bisa memesan dahulu di situs Amazon mulai Selasa (10/10).
Dihidupkannya kembali Tamagochi ini kali pertama dimulai pada akhir musim panas ini. Saat itu Bandai mengumumkan bahwa mainan itu akan diluncurkan kembali.
Tamagochi edisi baru ini akan diluncurkan dalam 6 rancangan yang berbeda, mulai dari berwarna oranye pucat hingga warna biru. Setiap Tamagochi akan termasuk 6 hewan peliharaan virtual.
Setelah sebuah mahluk digital ini menetas, pemiliknya harus merawat hean itu melalui tingkatan kehidupan yang berbeda. Tingkatan itu, seperti memberinya makan berupa semangkuk basi atau camilan permen, dan memandikannya juga.
(Baca juga:Sedih, Dikira Saling Cinta Ternyata Wanita Ini Menemukan Dirinya Hanya Korban 'Permainan')
Jika pemiliknya gagal mengurusnya, maka hewan peliharaan digital ini akan sakit dan bisa mati.
Tamagochi adalah mainan tentang mengatur sebuah sumber, tentang memelihara, merawat hewan peliharaan virtual kecil, dan dasar emosi manusia dalam mengurus sesuatu dan itu tidak akan pernah hilang. Begitu penjelasan dari Liz Grampp, Wakil Presiden Bandai Amerika kepada situs Mailonline.