Intisari-Online.com – Saat ini, fidget spinners atau pemintal gelisah sangat populer di berbagai negara.
Hampir semua anak-anak memiliki lebih dari satu mainan ini.
Dalam sekejab, pemintal gelisah menjadi salah satu mainan populer di musim panas tahun ini.
Ia menyumbang 17% dari keseluruhan penjualan mainan online pada awal Mei 2017.
Sebenarnya, pemintal gelisah dirancang untuk membantu anak-anak mengatasi kecemasan dan memperbaiki fokus dengan cepat.
(Baca juga: Pakar: Fidget Spinner Bisa Mengobat Anak dengan ADHD, Sepakat?)
Namun dilansir dari cosmopolitan.com, fungsi pemintal gelisah berubah menjadi salah satu mainan paling berbahaya di pertengahan tahun 2017 ini.
Sebuah kelompok pengawa konsumen berbasis di Boston, World Against Toys Causing Harm (W.A.T.C.H) memperingatkan orangtua untuk berpikir dua kali sebelum membeli mainan ini untuk anak-anak mereka.
Dalam laporan keselamatan pertengahan tahun kelompok tersebut, yang memberi nama pada 10 daftar mainan berbahaya, pemintal gelisah menempati urutan pertama sebagai mainan yang berbahaya karena mungkin menyebabkan cedera.
W.A.T.C.H mengklaim bahwa pemintal gelisah menghadirkan bahaya khususnya saat dibongkar.
Jika seorang anak mengendurkan bagian mainan yang dikenal sebagai bushing (bagian logam dari pemintal gelisah), yang berukuran seperempat,dia dapat dengan mudah memasukkannya ke dalam mulut.
Contoh kasus adalah seorang gadis 10 tahun dari Texas yang baru-baru ini menyimpan potongan bushing di dalam kerongkongannya dan harus menjalan operasi endoskopi untuk mengeluarkannya.
(Baca juga: Diklaim Mampu Hilangkan Stres dan Kecemasan, Fidget Spinners Justru Bikin Pusing para Guru)
Kasus lain, seorang anak berusia 5 tahun dari Oregon juga mengalami hal serupa dan membutuhkan operasi.
“Sangat mengerikan melihat anak saya memuntahkan darah. Oleh karena itu, saya tidak berharap orangtua lainnya tidak menginginkan orangtua lainnya melihat apa yang saya lihat,” ucap Johely Morelos, ibu dari sang anak.
“Jangan terbuai dengan rasa aman yang palsu karena mainan itu sangat populer,” terang Joan Siff, presiden W.A.T.C.H.