Advertorial

Hati-hati! Selalu Curiga dan Berburuk Sangka Bisa Jadi Tanda Sakit Mental yang Tersembunyi

Ade Sulaeman

Penulis

Curiga dan berprasangka itu sah-sah saja, demi keselamatan diri. Namun jika sudah berlebihan curigaannya, bisa jadi itu tanda sakit mental yang tersembunyi.
Curiga dan berprasangka itu sah-sah saja, demi keselamatan diri. Namun jika sudah berlebihan curigaannya, bisa jadi itu tanda sakit mental yang tersembunyi.

Intisari-Online.com - Anda mungkin mengenal tipikal orang yang seperti ini: selalu curigaan terhadap keputusan, tindakan, bahkan motif orang lain.

Bisa saja ia adalah orang yang dekat dengan kita, teman atau keluarga.

Namun mereka hampir tidak bisa mempercayai semua orang, bahkan orang yang di dekatnya sekalipun.

Cirinya ditandai dengan ia selalu curiga pada siapa saja yang lewat di depan rumah.

Cenderung suka mengintip lewat jendela kalau-kalau ada orang yang mencurigakan.

Jika ada orang lain yang bertingkah agak aneh, imajinasinya menjadi liar.

Kemungkinan besar orang yang terlalu curiga seperti ini sedang menderita jenis penyakit mental, yaitu paranoid personality disorder (PPD).

Orang yang mengalami PPD, memang selalu mencurigai orang lain.

Mereka juga memiliki cara berpikir dan tingkah laku yang aneh dan eksentrik.

Penderita PDD juga cenderung menarik diri dari orang lain, cenderung suka mengeluh, dan dingin.

Akibatnya ia tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan orang lain.

Penyebabnya juga tidak tunggal, namun kemungkinan besar pengaruh keluarga dan trauma masa kecil paling berpotensi.

Situs Lifehack.org juga menyebutkan bahwa kombinasi faktor lingkungan dan biologis dapat menyebabkan timbulnya gangguan ini.

Contohnya, PPD cenderung dimiliki oleh mereka yang keluarganya memiliki riwayat delusi dan skizofrenia. Atau, trauma yang dialami pada usia dini.

Gejala umum PPD adalah:

  • Lemah citra diri
  • Terisolasi dan lingkungan sosial
  • Kecurigaan tanpa henti
  • Paranoia
  • Tidak mampu berkolaborasi
  • Sangat peka terhadap kritik
  • Argumentatif dan defensif.
Penderita PPD harus menerima pertolongan dari profesional juga dukungan dari keluarga dan teman.

Artikel Terkait