Advertorial
Intisari-online.com—Faktanya, tidak semua ayah selalu hadir dalam proses pertumbuhan anak-anaknya.
Dengan berbagai alasan seperti kesibukan bekerja, kesulitan mengurus anak, dsb.
Perlu diketahui, peran ayah dalam kehidupan keluarga sangatlah penting.
Lebih dari sekadar menyediakan nafkah bagi keluarga, ayah sebaiknya juga berperan langsung bagi anak.
Dengan penuh cinta, tuntunan, dan juga dukungan bagi anak-anaknya.
Ayah, jika ingin menjadi ayah yang hebat dan bertanggung jawab sebenarnya simpel.
Kenali 14 hal yang tidak dilakukan oleh ayah yang baik, dikutip dari Lifehack.org berikut ini:
1. Ayah yang baik tidak menunjukkan teladan yang buruk
Ingatlah, anak itu peniru yang ulung.
Jika ayah orang yang gampang marah dan emosi, jangan heran anak-anak akan tumbuh dengan cara itu juga.
2. Ayah yang baik tidak memukul anak-anaknya
Kekerasan fisik yang melampaui batas kewajaran, tidak akan dilakukam oleh ayah yang mengasihi anak-anaknya.
Toh, menghukum dengan kekerasan bukanlah cara yang efektif.
3. Ia tidak menunda waktu untuk memiliki waktu khusus bersama anak-anak
Karena ia tahu, anak-anak selalu mengharapkan kehadirannya.
4. Ia tidak pernah melupakan momen berharga setiap anak-anaknya
Seperti hari ulang tahun, upacara kelulusan, dan momen-momen lain yang ia tahu anaknya ingin ia datang.
5. Ia tidak akan mengkritik anaknya dengan tidak adil
Jika memuji anak, pujilah dengan tulus. Jangan biarkan dia kecewa dengan kritikan yang menjatuhkan.
6. Ia tidak membiarkan situasi hubungan dengan pasangan mempengaruhi caranya memperlakukan anak
Sekalipun ada konflik dengan istri, ayah tidak mengubah sikapnya pada anak.
7. Ia tidak pernah menunjukkan rasa tidak hormat di depan anaknya
Khususnya pula rasa hormat terhadap ibu mereka.
8. Ia tidak otoriter
Ia memahami dalam kasih sayang memang harus ada ketegasan.
Namun ketegasan bukan berarti bersikap kasar.
9. Ia tidak permisif
Sekalipun penuh kasih, ia juga memiliki prinsip dan nilai yang harus diikuti anak demi kebaikan anak-anaknya.
10. Ia tidak memisahkan diri dari anak-anaknya
Misalnya tidak boleh diganggu jika sedang bekerja, tidak boleh berisik ketika ayah sedang nonton TV, dll.
Pemisahan itu bisa mempengaruhi anak tertekan secara psikologis.
11. Ia tidak berbohong pada anak-anaknya
Karena kebohongan adalah teladan buruk yang paling mudah diikuti anak-anak.
Berbohong juga menyebabkan anak sulit mempercayai ayah.
12. Ia tidak akan menolak untuk membantu anak.
Kadang ada ayah yang merasa ibunya yang harus selalu membantu anak-anaknya.
Padahal ayah pun bisa melakukannya.
13. Ia tidak akan pernah menghina dan merendahkan anaknya sendiri.
Misalnya memanggilnya si bodoh, si pemalas, si boros, dll.
14. Ia tidak akan pernah berhenti untuk mencintai anak-anaknya, apapun yang terjadi.
Ia memberikan perlindungan dan rasa aman bagi anak-anaknya.
Apakah Anda memiliki memori bahagia atau tidak bahagia dengan ayah Anda? Silakan berbagi di sini.