Advertorial

Apa Faedahnya Sih Menjelek-jelekkan Orang Lain?

Ade Sulaeman

Editor

Faktanya, kita selalu terjebak pada situasi di mana ada orang yang menjelekkan orang lain di depan kita atau bahkan kita sendiri ikut terjebak menjelekkan orang lain.
Faktanya, kita selalu terjebak pada situasi di mana ada orang yang menjelekkan orang lain di depan kita atau bahkan kita sendiri ikut terjebak menjelekkan orang lain.

Intisari-online.com—Justru dalam relasi yang dekat, seringkali perilaku menjelekkan orang lain muncul.

Entah itu menjelekkan teman, rekan kantor, bahkan keluarga sendiri.

Orang seperti ini biasanya memandang segala sesuatu dari sisi jelek.

Dan faktanya, orang-orang seperti ini selalu ada di sekitar kita.

Bagaimana ia selalu menjelekkan orang lain untuk menjatuhkan orang lain dan membuat situasi menjadi tak enak.

Lalu bagaimana cara mengatasinya atau menjauhkan diri dari perilaku beracun seperti ini?

Pertama, kita harus mengenali terlebih dahulu mengapa seseorang gemar menjelekkan orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut alias berbicara jelek di belakangnya.

Bagi si pelaku (badmouther), menjelekkan orang lain dianggap dapat meningkatkan pesona dirinya sendiri.

Seoalah dia akan terlihat lebih baik ketimbang orang yang dijelek-jelekkannya.

Selain itu ada tiga alasan lagi, dilansir dari Psychologytoday.com, seseorang gemar menjelek-jelekkan orang lain karena:

  • Menjelekkan orang lain dianggap sebagai sebuah jalan untuk menunjukkan kekuatan dalam sebuah kelompok sosial.
  • Menjelekkan orang lain dianggap memancarkan kepercayaan diri dalam sebuah lingkaran hubungan.
  • Si pelaku merasa dirinya superior sehingga pantas untuk menceritakan keburukan orang di depan orang lainnya.
Untuk mengatasi penularan kebiasaan menjelekkan orang lain, sebetulnya harus dimulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu.

Pertama, kita harus menyadari bahwa menjelekkan orang lain bukanlah tanda bahwa diri kita memiliki kekuasaan/kekuatan yang lebih besar dari orang lain.

Sebab menjelekkan orang lain tidak akan menunjukkan diri kita lebih baik. Justru sebaliknya, kualitas diri kita dapat dipandang rendah oleh orang lain.

Ingatlah, untuk menjadi seseorang yang diperhitungkan dan disukai orang lain, kita tidak pelu menjatuhkan orang lain.

Sebaiknya, jadilah diri sendiri, hiduplah tanpa kepalsuan, dan sebarkan kebaikan.

Cara tersebut lebih ampuh untuk membangun kekuatan sosial kita dalam sebuah hubungan, ketimbang merendahkan orang lain demi kepentingan diri sendiri.

Artikel Terkait