Dampak ledakan itu sendiri sangat besar, menyebabkan gempa berskala 6,3 magnitudo. Goncangan akibat ledakan itu bahkan dirasakan hingga perbatasan Korut-China di Yanji.
Untuk mempermudah bayangan kita, bom hidrogen ini 16 kali lebih kuat dari bom AS yang dijatuhkan di Hiroshima pada Agustus 1945.
Bom hidrogen, yang juga dikenal sebagai bom termonuklir, menggunakan fusi—atau nuklei atom yang datang bersamaan—untuk menghasilkan neutron dan energi yang lebih tinggi.
Setelah itu, energi ini digunakan untuk memulai perpaduan “berat” jenis hidrogen di bagian lain dari bom—yang memicu reaksi nuklir lebih banyak.
Dan reaksi ini akan menghasilkan energi peledak yang sangat besar.
Jika bom ini meledak, kerusakan paling banyak disebabkan oleh gelombang kejut setelah ledakan nuklir karena ia mengandung sebagian besar energi yang dilepaskan.
(Baca juga: Ada Guncangan Kuat di Korea Utara, Dipastikan Akibat Uji Coba Nuklir)
Dikenal sebagai bom termonuklir karena suhu sangat tinggi diperlukan untuk memulai reaksi fusi.
Asal tahu saja, teknologi bom hidrogen lebih canggih dibandingkan bom atom dan disebut bisa melenyapkan seluruh kota.
Uji coba bom hidrogen di luar Korut akan menjadi indikasi paling jelas bahwa tindakan militer bisa terjadi antara kedua negera yang akhir-akhir ini gemar gontok-gontokan itu.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR